Kecelakaan di Klungkung
Rem Blong dan Persneling Rusak, Truk Tronton Tabrak Mobil dan Motor di Klungkung
Kecelakaan di seputaran jalan Rama, Semarapura diakibatkan karena rusaknya sistem persneling dan rem truk blong atau tidak berfungsi.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Truk tronton dengan Nopol L 8995 VW bermuat 26 ton air mineral, menyeret sebuah sepeda motor, menabrak mobil dan tembok rumah warga di seputaran jalan Rama, Semarapura, Klungkung, Bali, Rabu (11/3/2020).
Kecelakaan itu disebabkan karena mobil truk mengalami kerusakan persneling dan rem blonk.
Kanit Laka Sat Lantas Polres Klungkung I Gusti Mahendra menjelaskan, kecelakaan diakibatkan karena rusaknya sistem persneling dan rem truk blong atau tidak berfungsi.
"Jadi truk itu ada kerusakan sistem persneling, sehingga saat dipanaskan gigi mobil masuk dan berjalan mundur. Disaat bersamaan, rem truck itu juga mengalami masalah," ujar Gusti Mahendra saat ditemui di TKP, Rabu (11/3/2020).
• Ini Dua Faktor yang Bisa Menyebabkan Warna Gigi Menguning
• Jadwal Pertandingan Hari Ini Turnamen All England 2020, Jonatan Cristie Hadapi Wakil Malaysia Ini
• Waspadai Wabah DBD, Sudah Ada 163 Kasus di Denpasar Yang Meningkat Tiap Minggunya
Sopir truk , I Putu Sumantra (60) asal Lingkungan Lebah, Semarapura Kangin menjelaskan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wita.
Saat itu Ia hendak memanaskan mobil truk tronton yang diparkirnya di barat jalan sekitar jembatan Jalan Rama.
Sebelum memanaskan mobil, Sumantra memarkir sepeda motor tepat di belakang truk.
"Saat saya panaskan sepeda motor, tiba-tiba mobil saya mundur dan rem blonk," ungkap Sumantra.
Mobil truk tronton itu lalu melindas dan menyeret sepeda motor yang terparkir di belakang truk sampai sekitar 200 meter.
Sumantra yang tidak dapat mengerem, tetap berusaha mengendalikan truknya.
Hingga truk itu sempat menabrak mobil minibus yang parkir di sisi timur jalan, lalu berhenti setelah menabrak tembok rumah milik warga.
"Kalau saya tidak berusaha kendalikan, mungkin saja banyak korban. Apalagi saat kejadian jalur ini lumayan ramai," ungkapnya.(*)