Soal Penanganan Covid-19 di Bali, Dewan Desak Pemprov Stop Wisman, Koster Anggap Belum Perlu Isolasi
Penangan virus corona harus menimbang bagaimana solusi terbaik untuk Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
"Di Bali ini urusan pariwisata. Urusan agama saja disetop oleh Arab Saudi, kan. Mereka nyetop juga untuk umrah dan sebagainya. Apalagi ini pariwisata," ujarnya.
Apalagi, tambah Kariyasa, saat ini kunjungan wisatawan sudah menurun drastis semenjak isu virus Corona merebak.
“Nanti keran kunjungan wisatawan tentu dibuka kembali ketika Bali sudah benar-benar terbebas dari virus tersebut,” lanjutnya.
Mantan anggota DPRD Bali ini mengapresiasi Pemprov Bali yang dinilai cukup tanggap dengan membentuk Satgas Penanggulan Virus Corona.
Pemeriksaan di pintu masuk Bali seperti bandara dan pelabuhan juga semakin diperketat.
Namun menurut politisi asal Buleleng ini, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan pemeriksaan wisatawan di bandara untuk menangkal wabah virus Corona masuk ke Bali.
"Tidak menjamin apa yang dideteksi di bandara bahwa mereka tidak terkena Corona. Buktinya ini (warga negara Inggris positif Corona yang meninggal di RSUP Sanglah) tidak terdeteksi di bandara," katanya.
Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, Jumat (13/3/2020), dari 62 orang pasien dalam pengawasan di Bali, 46 di antaranya sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil lab yang telah keluar.
Kemudian satu pasien WNA yang meninggal pada Rabu (11/3/2020), dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19 pada kasus nomor 25.
Sebanyak 13 sampel lainnya masih menunggu hasil lab, dan dua orang pasien masih belum diambil sampelnya karena pasiennya baru masuk.
Adapun total pasien dalam pengawasan Covid-19 di seluruh Bali kembali bertambah tiga orang, dari sebelumnya 12 kini menjadi 15 pasien.
Terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) dan selebihnya warga negara asing (WNA).
Artinya pasien virus Corona memang didominasi wisman.
“Ada 15 orang yang dirawat per hari ini. 11 orang di RSUP Sanglah, 1 orang RSUD Sanjiwani Gianyar, dan 3 orang di rumah sakit swasta. Sedangkan untuk tenaga perawat yang kurang, kami sudah berkoordinasi dengan RSUP Sanglah,” ujar dr Suarjaya di Kantor Gubernur Bali, kemarin.
Sementara untuk hasil lab suami dari pasien kasus nomor 25 covid-19 yang saat ini masih dirawat di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah, menurut Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, masih belum terkonfirmasi positif atau negatif.