Soal Penanganan Covid-19 di Bali, Dewan Desak Pemprov Stop Wisman, Koster Anggap Belum Perlu Isolasi
Penangan virus corona harus menimbang bagaimana solusi terbaik untuk Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Namun ia kembali menegaskan, harus dipikirkan dan dianalisa terkait dampak dan konsekuensi yang diterima kalau hal ini diterapkan.
Satu di antaranya adalah industri pariwisata akan stuck sama sekali.
“Ini kan jatuhnya sama saja kayak lockdown,” imbuhnya.
Apalagi, kata dia, Bali sangat tergantung dengan pariwisata, ribuan karyawan bergantung pada sektor ini.
Jika industri stuck, maka karyawan dirumahkan.
Bila berlangsung lama bisa terjadi PHK dalam jumlah besar.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana, setuju dengan Ramia.
“Kami di BTB/Gipi Bali mengikuti arahan pusat, dan arahan Pemerintah Provinsi Bali,” sebutnya.
“BTB mewakili stakeholders pariwisata berharap sesuai arahan WHO, dalam menghadapi pandemi ini untuk tetap menjaga keseimbangan yang baik antara melindungi kesehatan, meminimalkan dampak ekonomi dan sosial,” katanya, sembari berharap semua berkolaborasi dan bahu-membahu menghadapi masalah ini.
Pembatasan Keramaian
Untuk sementara, sebagai upaya pencegahan virus Corona, Pemprov Bali berencana melakukan pembatasan kegiatan yang melibatkan orang banyak.
“Mengapa ini dilakukan? Karena, kawan-kawan sudah tahu, bahwa transmisi virus ini melalui cairan yang kita keluarkan pada saat batuk, pada saat bersin, pada saat pilek. Jadi itu transmisinya lewat sana,” kata Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali I Dewa Made Indra.
Menurut Dewa Indra, kegiatan yang melibatkan orang banyak dan dalam jarak yang rapat berpotensi menularkan virus bila ada yang bersin dan batuk.
“Oleh karena untuk pencegahannya, mari kita kurangi kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak,” kata Sekda Provinsi Bali itu.
Jika memang suatu kegiatan yang melibatkan orang banyak itu harus dilakukan, maka harus disiapkan protokol kesehatan dan juga diupayakan tetap menjaga jarak satu sama lain supaya kalau ada orang batuk tidak sampai ke orang lain.
Namun sayangnya Dewa Indra enggan merinci secara spesifik kegiatan orang banyak seperti apa yang akan dibatasi.
Apakah akan menghentikan rencana Pemprov Bali yang sudah mengagendakan belasan kegiatan We Love Bali Movement, menghentikan Car Free Day (CFD), membatasi pelaksanaan parade ogoh-ogoh jelang Hari Raya Nyepi atau meniadakan penonton dalam pertandingan Bali United.
Dirinya berdalih hal ini masih masuk dalam salah satu bentuk agenda besar dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali.
Nantinya rencana pembatasan yang melibatkan orang banyak secara lebih jelas akan ada dalam rencana operasi yang sedang disusun tim Satgas.
Diketahui, Pemprov Bali telah merancang event “We Love Bali Movement” seperti penyelenggaraan rally wisata we love Bali, festival kuliner khas Bali, festival musik berskala internasional, DJ festival berkala internasional, internasional surfing competititon, lari marathon Bali 10 K nasional/internasional dan Bali world cuture celebration.
Selain itu, dalam We Love Bali Movement juga ada paket pariwisata super deal, mengundang familiarazion trip TOP tour operator/wholesaler; mengundang travel writer, youtuber, blogger, influencer untuk kampanye We Love Bali Movement; dan juga ada fasilitasi event berskala internasional di Bali.
Selain membatasi kegiatan yang melibatkan orang banyak, Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali juga berencana melakukan penyemprotan disinfektan secara serentak di seluruh Pulau Dewata pada Minggu (15/3/2020) mulai pukul 08.00 Wita.
“Semua institusi kami mohon untuk bekerjasama,” pinta Dewa Indra.
Penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh Bali di tempat-tempat umum akan dipimpin bupati/wali kota masing-masing.
Untuk di provinsi akan dipimpin Gubernur Bali mengambil tempat di Pantai Sanur atau penyebrangan ke Nusa Penida.
Dewa Indra mengatakan, seluruh komponen yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali sudah menyatakan siap melakukan penyemprotan disinfektan.
(gil/sar/sui/ask)