85 Persen Aset Kepariwisataan di Bali Dimiliki Orang Asing
Astawa menilai, jika kebanyakan aset kepariwisataan di Bali sebagian besar dimiliki oleh orang luar ditakutkan masyarakat lokal hanya menjadi penonton
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Jadi masyarakat lokalnya juga mendapatkan manfaat di pengelolaan itu. Jangan nanti terlalu longgar akhirnya masyarakat kita hanya jadi penonton di daerahnya dia sendiri," harapnya.
"Itu yang kita ingin berikan rambu-rambu lah. Ya kalau bisa sih investor yang dari masyarakat lokal yang kita lebih utamakan," kata eks Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu.
Soroti Kualitas
Astawa mengatakan, dalam pembahasan Ranperda tentang Standar dan Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya ini, pihak DPRD Bali sangat menyoroti kualitas pariwisata Bali ke depan.
Terlebih Bali akan tetap menjalankan sistem kepariwisataan yang berbasis pada budaya.
Dijelaskan olehnya, penyelenggaraan pariwisata Bali berbasis budaya ini filosofinya mengandung makna Tri Hita Karana.
Upaya ini dilakukan agar pariwisata di Bali bisa dinikmati oleh sebagian besar masyarakat lokal. (*)