Corona di Bali
Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Denpasar Adakan Upacara untuk Memohon Berakhirnya Penyebaran Covid-19
Para pemangku serta prajuru Pura Desa Lan Puseh Desat Adat Denpasar adakan upacara untuk memohon agar penyebaran virus Covid-19 segera berakhir
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan surat dari Pemerintah Provinsi Bali dan dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat, para pemangku serta prajuru Pura Desa Lan Puseh Desat Adat Denpasar adakan upacara untuk memohon agar penyebaran virus Covid-19 segera berakhir.
Penua Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Denpasar, ir. I Ketut Gede Atmaja mengatakan, dalam rangka upacara ini semoga bisa memutus penyebaran Covid-19.
Maka dari itu kita diimbau untuk memohon kepada Ida Bhatara Sesuhunan.
"Sebenarnya ini adalah upacara yang sifatnya accidental. Memang biasanya di suatu Pura terdapat beberapa upacara seperti piodalan, upacara nangluk merana kemudian upacara tawur kesanga, namun karena kondisi saat ini dalam keadaan darurat jadi lewat upacara ini kita memohon," ujar, ir. Atmaja pada, Kamis (2/4/2020).
• Heboh Pernikahan Syekh Puji dengan Bocah 7 Tahun Asal Magelang: Terancam 20 Tahun Penjara & Kebiri
• Arema FC Dapat 4 Sanksi dari Komdis PSSI, Ada Denda Rp 100 Juta
• Begini Cara & Langkah dari PLN untuk Dapatkan Token Gratis, Bisa Melalui Website Atau WhatsApp
Ir. Atmaja juga menambahkan, saat ini agama apapun juga sedang ikut berdoa agar penyebaran virus Covid-19 ini segera berakhir.
"Jadi kita di Bali khususnya di Pura Desa lan Puseh ini mengadakan persembahyangan agar kondisi ini cepat berakhir. Untuk upacaranya sendiri tidak ada nama yang khusus. Sedangkan peserta dalam upacara ini terbatas. Terdapat pemangku dan prejuru dan tidak boleh lebih dari 25 orang," tambahnya.
Sementara pada, Senin (30/3/2020) kemarin pada Pura Desa Lan Puseh Denpasar ini sudah dilakukan nyejer daksina, dan kegiatan ini akan dilakukan sampai berakhirnya penyebaran virus Covid-19 ini.
Sedangkan untuk upacara ini akan dilakukan setiap hari dengan menghaturkan pejati berisi bungkak atau nyuh gading.
"Kemarin kita nyejer daksina itu merupakan keputusan bersama dari PHDI provinsi Bali dan majelis desa adat Provinsi Bali. Semoga dengan upacara-upacara ini dapat memutus penyebaran dari virus Covid-19 ini," imbuhnya. (*)