Trisnawati Akui Kebanjiran Pesanan Masker Berbahan Kain, Seminggu Bisa Produksi 15 Ribu Pcs
Pasalnya kebutuhan masker kini semakin meningkat dengan adanya penyebaran virus corona (Covid-19) yang begitu cepat.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Beberapa pengusaha jarit yang membuat masker berbahan kain kini kebanjiran pesanan.
Pasalnya kebutuhan masker kini semakin meningkat dengan adanya penyebaran virus corona (Covid-19) yang begitu cepat.
Tidak hanya kebanjiran pesanan, para pengusaha juga ikut berinovasi untuk memproduksi masker yang layak di gunakan untuk masyarakat.
Seperti halnya pengusaha jarit atau garment di Banjar Dajan Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung.
• Pemain Cosplay Boneka di Mall Level 21 Mengeluh Penghasilannya Merosot
• Ratusan PMI Asal Klungkung Tertahan di Maldives, Bupati Koordinasi dengan Gubernur & Sekda Bali
Garment yang juga merupakan UMKM Badung itu, kini membuat masker dengan jumlah yang sangat banyak.
Hal itu berawal dari orderan masker yang juga mengalami peningkatan.
Pemilik garment Ni Nyoman Trisnawati mengaku, saat ini orderan masker sangat bayak.
Bahkan dalam sehari pihaknya bisa mengirim 2.000 pcs masker kain dua lapis ke pembeli.
Satu pcs masker kain catton yang bisa dicuci itu dibandrol Rp 6.000 rupiah.
“Sebenarnya kami disini tidak ready, kami hanya membuat sesuai dengan yang sudah memesan saja. Bahkan, kami juga mengirim hingga ke luar Bali seperti Jakarta dan yang lainnya,” kata trisnawati saat ditemui kediamannya, Rabu (8/4/2020).
Menyikapi membludaknya pesanan konsumen, pihaknya juga memberdayakan masyarakat seputaran Desa Penarungan yang memiliki usaha jarit pribadi.
Masyarakat yang merupakan UMKM di bidang jarit itu diminta untuk ikut membuat pesanan masker kain.
Dalam sehari masker yang dihasilkan masyarakat mencapai 80 hingga 100 pcs.
“Selain karena orderan yang membludak, kami juga ingin membantu para ibu-ibu yang punya usaha jarit