2 Peristiwa Tragis di Bali, Kaki Pria di Klungkung Masuk Mesin Pencacah & Tragedi Sumur di Gianyar
Dua peristiwa tragis karena terpeleset terjadi di Klungkung dan Gianyar, Bali pada akhir pekan kemarin.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Dua peristiwa tragis karena terpeleset terjadi di Klungkung dan Gianyar, Bali pada akhir pekan kemarin.
Dua peristiwa terpeleset di Bali itu menyebabkan satu korban luka dan satu lagi meninggal dunia.
Peristiwa nahas pertama dialami oleh seorang pria di Klungkung bernama I Wayan Wiranata (27).
Kejadian bermula ketikan Wiranata yang berprofesi sebagai petugas TOSS ( Tempat Olah Sampah Setempat ) Centre, kakinya terpeleset dan masuk ke mesin pengolah sampah yang secara tiba-tiba menyala.
Akibatnya, Wiranata terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena luka yang diderita di kakinya terbilang cukup parah.
Berikut kronologi peristiwanya yang dihimpun Tribun Bali.
• Kronologi Pembunuhan Sadis yang Dipicu Utang Piutang di Bekasi, Korban Dihantam Batu Berkali-kali
• Sempat Dilempar Tali oleh Anaknya Saat Teriak Minta Tolong, Pria di Gianyar Tewas Terjatuh di Sumur
• Kaki Wiranata Masuk ke Mesin Pencacah, Pegawai TOSS Karangdadi Klungkung Alami Cedera Parah
Petugas TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Centre, I Wayan Wiranata (27), di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Bali, harus dilarikan ke RSUD Klungkung, Minggu (19/4/2020).
Pria asal Desa Dawan Kelod itu, mengalami luka parah setelah sempat terpeleset dan kakinya masuk ke mesin pencacah.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Kirana menjelaskan, dirinya menerima informasi, kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita.
Saat itu, semua pegawai di TOSS Centre Karangdadi, Kusamba, hendak pulang.
"Sesuai SOP, saat hendak pulang itu setiap penanggungjawab mesin, membersihkan mesinnya dari sisa sampah," ungkap AA Kirana (19/4/2020).
Seperti biasanya, ketika hendak pulang, Wayan Wiranata saat itu membersihkan mesin pencacah, yang sudah dalam keadaan mati.
Ia sempat naik ke atas mesin pencacah karena membersihkan sisa sampah yang menempel di mesin.
Namun tiba-tiba ada angin kencang, dan pohon pisang yang sebelumnya tumbuh di sisi barat mesin TOSS roboh.
Tumbangan pohon pisang itu, menimpa handle listrik sehingga mesin pencacah tiba-tiba hidup.
"Pohon pisang ini tumbang mengenai handle listik. Sehingga dadi yang awalnya sudah off (mati) jadi on (hidup)," ungkap AA Kirana.
Wayan Wiranata yang kaget karena mesin pencacah tiba-tiba hidup, lalu terpeleset sehingga kakinya sempat masuk ke dalam mesin pencacah.
Ia lalu diselamatkan oleh rekan-rekannya dengan kondisi kaki kanan yang mengalami luka parah pada telapak kakinya.
Karena terus pendarahan hebat, kakinya sempat dibalut dengan kain.
Korban pun lalu digotong ke mobil pickup, untuk dilarikan ke UGD RSUD Klungkung.
"Informasi yang saya terima, jari kaki dari pegawai kami itu mengalami cedera parah, walau saat bekerja sudah menggunakan sepatu. Saya serta rekan-rekan berdoa, agar jari dari pegawai kami itu tidak sampai diamputasi dan cepat pulih," harap AA Kirana.
Ia mengatakan, semua pegawainya sudah dijamin BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sehingga tidak ada masalah untuk biaya rumah sakit.
AA Kirana berencana akan menempuh jalur niskala terkait peristiwa ini, terlebih kecelakaan kerja seperti ini baru pertama kali terjadi di Klungkung
"Saya sudah lapor juga ke bupati dan wakil bupati terkait kejadian ini. Keyakinan kita sebagai orang Bali, tentu juga harus melakukan sesuatu secara niskala setelah mengalami musibah. Apalagi ini baru pertama kali kami alami. Senin mungkin kami runding, apakah harus mecarau atau bagaimana terkait musibah ini," jelasnya.

Pria di Gianyar Tewas Terpeleset ke Sumur
Niat baik Agus Supriono berujung maut, Sabtu (18/4/2020) sore.
Di mana saat ia ingin menguras sumur yang airnya berbau menyengat karena adanya bangkai kucing, di kosannya di Lingkungan Candi Baru, Kelurahan/Kecamatan Gianyar, Bali.
Ia justru terpeleset alu jatuh ke dalam sumur sedalam 15 meter.
Korban sempat berteriak meminta tolong, namun sebelum berhasil ditolong, Supriono meninggal duluan diduga karena tenggelam.
Saat ini, jenazah Supriono telah dievakuasi.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu (19/4/2020), dalam kesehariannya korban membuka usaha bengkel las di kawasan Candi Baru.
Pada Sabtu sore, korban bersama anaknya dan beberapa rekannya hendak menguras air sumur di kosannya, karena airnya keruh dan berbau menyengat akibat adanya bangkai kucing di dalam sumur.
“Ketika hendak turun, korban terpeleset dan jatuh ke dalam sumur sedalam 15 meter.
Korban katanya sempat berteriak minta tolong, tapi tak berselang lama teriakan korban tak terdengar,” ujar sumber Tribun Bali.
Saat korban terjatuh, anak korban sempat berusaha menolong dengan cara mengulurkan tali. Namun karena kecapekan, dan korban akhirnya meninggal diduga tenggelam.
Tak berselang lama petugas kepolisian bersama Basarnas melakukan evakuasi.
Setelah dua jam lebih, jasad korban akhirnya bisa dinaikkan.
Kabag Operasional Polres Gianyar, Kompol I Nyoman Latra, yang memimpin jalannya evakuasi mengatakan, kasus ini terjadi karena kekurang hati-hatian korban saat hendak menguras sumur.
“Setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ambulan ke RSUD Sanjiwani,” ujarnya. (*)
(Eka Mita Suputra/I Wayan Eri Gunarta)