Kasus Pencurian Pratima di Baturiti Tabanan Masih Buram, 2 Barang Curian Ditemukan di sekitar Lokasi
Keduanya ditemukan di tempat berbeda atau beberapa ratus meter dari TKP atau di areal hutan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait hilangnya pratima di Pura Pucak Bukit Sangkur di Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Terbaru, pihak kepolisian menemukan dua barang bukti yang sebelumnya tersimpan di TKP, Rabu (22/4/2020).
Adalah sebuah Topeng/Tapakan Bhatara Bayu dan sebuah tongkat berbentuk kepala Naga.
Keduanya ditemukan di tempat berbeda atau beberapa ratus meter dari TKP atau di areal hutan.
• Hadapi Dampak Corona, Garuda Indonesia Tekan Biaya Operasional Hingga Tutup Rute Tak Menguntungkan
• BNI Kanwil Denpasar Gelar Program “BNI Berbagi” Tanggap Darurat Covid-19, Tempat Ini yang Disasar
• Gelar Upacara Pernikahan Ditengah Pandemi Covid-19 di Gianyar, Begini Suasananya
Menurut informasi di kepolisan, penemuan dua barang bukti tersebut pada Rabu (22/4) antara pukul 11.00-18.00 Wita atau sehari setelah Gedong di Pura Pucak Bukit Sangkur dilaporkan dibobol maling.
Hasilnya dua barang yang sebelumnya dilaporkan hilang sudah ditemukan.
Hanya saja, kondisinya sudah mengalami kerusakan.
Diantaranya, pada sebuah tongkat kayu yang berbentuk kepala naga yang sebelumnya berisi pretima sudah hilang, kemungkinan dicongkel.
Kemudian untuk topeng yang ditemukan menyangkut di pepohonan, permata dan perhiasan yang terbuat dari emas sudah hilang.
Setelah menemukan barang bukti tersebut, kemudian diamankan di Gedong Penegtegan pura setempat.
"Setelah dilakukan olah TKP, tim kami menemukan sejumlah barang yang sebelumnya dibawa pelaku yakni topeng dan tongkat kayu. Namun kondisinya sudah tidak bagus," kata Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP I Made Pramasetia, Kamis (23/4/2020).
Menurut dia, barang-barang tersebut sengaja ditinggalkan di sekitar TKP.
Sebab, sejumlah benda berharga seperti batu permata dan perhiasan dari emas telah dicongkel dan dibawa kabur oleh pelaku.
Disinggung mengenai jumlah pelaku kemungkinan lebih dari satu orang, Mantan Kasatreskrim Polres Badung ini menyatakan masih belum bisa dipastikan.
"Sementara dari olah TKP memang minim petunjuk, tapi kita sedang kumpulkan untuk dapat data yang maksimal," tandasnya.