Corona di Bali

Akibar Pandemi Covid-19, Harga Daging Ayam di Karangasem Turun

Penurunan terjadi semenjak pertengahan Bulan April 2020 yang lalu secara bertahap.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pedagang daging ayam di Pasar Subagan, Kelurahan Subagan, Kec. Karangasem, Minggu (26/4/2020) siang hari. Beberapa pedagang mengeluh dikarenakn harga daging ayam menurun sejak pertangan April 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Harga daging ayam di Karangasem turun per kilo akibat merebaknya corona virus disease (Covid - 19).

Turun sekitar 5 ribu, dari 40 ribu menjadi 35 ribu perkilogramnya. Penurunan terjadi semenjak pertengahan Bulan April 2020 yang lalu secara bertahap.

Fatma, pedagang di Pasar Subagan, mengatakan daging ayam turun sekitar 15 persen.

Harga daging ayam merosot di semua pasar tradisional di Karangasem.

Ini 4 Keterampilan Hidup yang Bisa Diajarkan Orangtua Pada Anak-anak dari Pandemi Covid-19

Masjid At Taqwa Polda Bali Bagikan 2 Ton Sembako ke Jemaah Terdampak Covid-19 dengan Dana Kas Masjid

Prahara Mudik atau Pulang Kampung

"Semua pedagang di Karangasem mengeluh lantaran harga merosot bertahap," ungkap Fatma, Minggu (26/4) siang hari.

Wanita asal Subagan, Kecamatan Karangasem menjelaskan, merosotnya harga daging ayam dipicu karena merebak Covid - 19.

Permintaan daging ayam turun lantaran masyarakat enggan keluar rumah, sedangkn pasokan daging meningkat. Sehingga harga daging ayam menurun.

"Seandainya kondisi seperti ini, keemungkinan harga daging ayam terus merosot. Apalagi ada pedagang dari Denpasar yang menjual daging ayam 20 sampai 25 perkilo. Pedagang dari Denpasar semula pemasok hotel. Karena hotel tutup jadi pedagang jual ke pasaran,"tambah Fatma.

Diprediksi Kuat Jadi Pengganti Kim Jong Un, Inilah Fakta-Fakta Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un

Desa Adat Intaran Terbitkan Pararem Penanganan Covid-19, Warga yang Tak Pakai Masker Bisa Disanksi

Update Covid-19 Hari Ini, Dalam 3 Hari Ada Penambahan 260 Ribu Kasus Positif di 185 Negara

Ditambahkan, permintaan daging ayam juga mengalami penurunan drastis.

Per harinya para pedagang hanya mampu menjual sekitar 7 - 10 kilogram, menurun hingga 20 kilogram.

Kondisi tersebut meengakibatkan pedagang daging ayam merugi dan penghasilannya menurun.

"Dulu, sebelum ada corona, saya membawa daging ayam sekitar 30 - 40 kilogram perhari, dan habis dijual. Sekarang cuma bawa 15 kilogram, kadang masih 5 - 8 kilo. Makanya banyak pedagang daging ayam mengeluh," jelas Fatma, sapaan akrabnya.

Pihaknya berharap, semoga kondisi ini segera membaik, sehingga para pedagang daging ayam bisa mnjual dengan normal.

Demam Berdarah Dengue di Gianyar ‘Mengganas’ Hingga Serang Sekda Gianyar

Soal Usulan Pemecatannya dari KPAI karena Perkataan Renang Bisa Hamil, Sitti Hikmawatty Minta Tunda

Dulu Ramai Dikunjungi, Kini Spot Selfie di Desa Wanagiri Ini Ditutup Selama Pandemi Virus Corona

"Seandainya jual daging ayam di bawah 30 ribu, kita rugi. Bayangkaan, saya beli ayam yang masih hidup 20 ribu. Belum dipotong, & dibersihkan," jelas Fatma.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem, I Wayan Sutrisna mebenarkan kondisi tersebut. Pemicunya memang dikarenakan kondisi ekonomi melemah, sehingga daya beli turun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved