Hindari Pria hingga Tidur Berkualitas, Berikut Cerita Orang Berumur Panjang di Atas 100 Tahun
Mereka yang berhasil melampaui usia di atas 100 tahun ternyata punya kebiasaan baik bahkan unik.
TRIBUN-BALI.COM - Sistem pelayanan kesehatan dan pengetahuan memang terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun dan menciptakan hidup yang lebih berkualitas bagi banyak orang.
Namun, memiliki usia di atas 100 tahun tetap saja menjadi sesuatu yang tidak banyak dimiliki oleh orang-orang di belahan dunia manapun.
Mereka yang berhasil melampaui usia di atas 100 tahun ternyata punya kebiasaan baik bahkan unik.
Mulai dari kebiasaan makan hingga olahraga rutin, apa saja rahasia umur panjang mereka?
• Terlibat Peredaran Sabu, Novia Menangis Dituntut 6,5 Tahun Penjara
• Pasien Tak Jujur, Dokter Tertular Covid- 19 Hingga Meninggal Dunia
• Jawaban Luna Maya Soal Rumor Hubungannya dengan Herjunot Ali, Ungkap 4 Fakta Ini
1. Makan enak
Jepang memiliki penduduk berusia 100 tahun ke atas paling banyak di dunia.
Menurut Japan Times, pada 2018, negara itu memiliki 69.785 orang lebih yang berusia lebih dari 100 tahun dengan hampir 90 persen di antaranya adalah perempuan.
Misao Okawa pernah menyandang manusia dengan usia tertua di dunia hingga kematiannya pada usia 117 tahun di 2015. Menurut Okawa, rahasia umur panjangnya adalah makan enak, terutama sushi.
Selain itu, ia menganggap rutinitas tidur berkualitas menjadi penyebab lain dari usia panjangnya.
• Transmisi Lokal Tinggi di Bangli & Karangasem Jadi Bukti PMI Tak Disiplin Jalani Karantina Mandiri
• WIKI BALI - Makna Logo Berbentuk Daun Teratai SMAN 7 Denpasar
• Susi Pudjiastuti Ngaku Pendapatan Maskapainya Turun Akibat Covid-19: Semoga 2-3 Bulan Bisa Bertahan
2. Meninggalkan pernikahan
Makan enak juga menjadi salah satu rahasia umur panjang dari Emma Morano, perempuan asal Italia yang meninggal pada usia 117 tahun di 2017.
Perempuan yang lahir pada 29 November 1899 itu mengatakan kepada BBC bahwa ia meyakini umur panjangnya disebabkan oleh gaktor genetik dan kebiasaan makan.
Morano rutin mengonsumsi tiga butir telur setiap harinya, dua di antaranya dikonsumsi mentah, selama lebih dari 90 tahun.
Morano tidak memiliki kehidupan yang mudah. Anak semata wayangnya meninggal di usia 6 bulan dan ia menjadi korban kekerasan dalam pernikahannya.
Ia meyakini bahwa keputusannya untuk meninggalkan pernikahan di 1938 juga berkontribusi terhadap umur panjangnya.