Corona di Bali

Artshop Ditutup Akibat Pandemi Covid-19, Perajin Ukir Tulang di Tampaksiring Gianyar Resah

Tulang yang digunakan dominan tulang kerbau, kepala kerbau dan tulang sapi.

Penulis: I Nyoman Mahayasa | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Artshop Ditutup Akibat Pandemi Covid-19, Tukang ukir tulang di Tampaksiring Gianyar Resah 

Laporan wartawan Tribun Bali, I Nyoman Mahayasa

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tampaksiring terkenal akan kerajinan tulangnya.

Masyarakat setempat sudah menekunii kerajinan ini sejak tahun 70an

Bahan baku tulang diambil dari Tuban, Jawa bahkan Sumatera.

Tulang yang digunakan dominan tulang kerbau, kepala kerbau dan tulang sapi.

Konsumsi Makanan Manis Saat Buka Puasa Bisa Bikin Ngantuk dan Berat Badan Naik

Melalui Program Lumbung Pangan Keluarga, Gede Praja Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan untuk Berkebun

Melalui Program Lumbung Pangan Keluarga, Gede Praja Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan untuk Berkebun

Namun beberapa produk juga dibuat dari tulang ikan, kerang, kayu cendana, giok, tanduk kerbau.

Bahan bahan tersebut diukir dengan menggunakan bor hingga menjadi barang souvenir, aksesoris bros, anting, subeng, aksesoris rambut, hiasan ruangan dan banyak lagi.

Sebagian besar masyarakat Desa Tampaksiring mengukir tulang dan membuat kerajinan tulang untuk dijual di tempat wisata dan juga artshop

Kerajinan tulang ini pun terkenal hingga ke mancanegara. Kerajinan tulang sering diekspor ke berbagai negara,  Amerika, Eropa dan Australia

Akibat pandemi ini seorang perajin merasa cemas akan  situasi saat ini

Ramalan Zodiak Besok 3 Mei 2020: Capricorn Sangat Populer, Scorpio Waspada Sekitarmu!

Puasa Ditengah Pandemi Covid-19, Kepala Dusun Kampung Islam Kepaon Denpasar Atur Penjualan Takjil

Sudah Satu bulan  Renabe (35) harus menutup artshopnya semenjak pandemi ini.

Ia merupakan salah pengrajin tulang dari Banjar penaka tampak Siring, saat ini ia masih mengerjakan beberapa orderan yang masih bisa dikerjakan, ukiran tulang yang ia buat saat ini merupakan orderan sebelum adanya pandemi.

Selain orderan ukiran tulang  saat ini juga membuat gagang ukir keris  dibuat untuk stok dan di jual online.

Ia mengaku cemas akan situasi saat ini.

 "Entah sampai kapan pandemi ini akan berakhir saat ini saya hanya buat stok saja, pengiriman barang pun agak sulit saat ini" ucapnya saat membuat ukiran di rumahnya banjar Penaka Tampaksiring, Sabtu (2/5/2020)

 Penghasilannya pun menurun drastis. Pandemi ini dirasa sangat berimbas terhadap kerajinan yang ia jual

 Ia berharap pandemi ini seger berakhir dan usahanya kebali normal.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved