Diduga Kelelahan, Buruh Mantig Padi di Tabanan Meninggal Dunia
sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban bernama I Gede Adi Saputra (33) asal Banjar Dinas Kebon Bantiran, Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Seorang warga dilaporkan meninggal dunia secara mendadak Banjar Tireman, Desa Bengkel sari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Minggu (10/5/2020) sore sekitar pukul 14.45 Wita.
Diduga, meninggalnya warga yang merupakan Sekaa Mantig Padi (menuai padi) ini karena kelelahan.
Menurut informasi yang diperoleh, sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban bernama I Gede Adi Saputra (33) asal Banjar Dinas Kebon Bantiran, Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg ini sempat menitip sepeda motornya di sebuah rumah warga.
Selanjutnya ia menuju ke sawah untuk melakukan mantig padi. Di sawah tersebut ia bekerja bersama 10 orang rekannya.
• Sama-Sama Dinanti, Ini Perbedaan THR Dengan Gaji ke-13 PNS
• Oplet Si Doel Ditawar untuk Ditukar Rolls Royce Rp 12 Miliar Milik Raffi Ahmad,Iman Rano Karno Diuji
• 14 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan yang Ditunggu-tunggu Umat Islam
Tak lama kemudian atau sekitar pukul 11.30 Wita korban justru mengalami kondisi tak enak badan dan hampir pingsan.
Seorang rekannya langsung mencari saksi yang tak lain adalah pemilik sawah untuk selanjutnya membawakan obat seperti minyak telon dan minyak gosok kepada korban.
Sesampainya di sawah, saksi langsung mengoleskan minyak tersebut pada dada dan perut korban serta dibuatkan air gula hangat.
Setelah itu, korban kemudian diantar menuju ke sebuah rumah warga untuk istirahat. Disana korban kemudian sempat dipijat.
Setelah dipijat, saksi kemudian keluar kamar sebentar dan ketika balik ke kamar yang ditempati korban istirahat justru terkejut ketika melihat korban sudah dalam keadaan tak bernafas.
Setelah itu barulah dilaporkan ke Kelian Dinas setempat dan pihak kepolisian.
Menerima laporan tersebut, petugas dari Polsek Selemadeg Barat bersama juga tim medis setempat langsung menuju TKP untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan tak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian juga dari mulut tak mengeluarkan cairan.
"Kemungkinan korban kecapean, karena sebelumnya bekerja di sawah," ungkap Kapolsek Selemadeg Barat Baru, AKP I Wayan Sugita, Senin (11/5/2020).
AKP Sugita melanjutkan, sesuai dengan keterangan petugas medis dari Puskesmas Selemadeg Barat juga dari pemeriksaan tak ada yang perlu dicurigai.
• 5 Makanan Internasional Lezat dan Mudah Dibuat, Masak Sendiri di Rumah untuk Menu Buka Puasa
• Turnamen Esport Indonesia Games Championship 2020 Akan Digelar Mulai Mei hingga September
• Update Covid-19: Pasien Sembuh di Indonesia Bertambah, Angka Positif di Dunia Sudah Sentuh 4 Juta
"Ya kata keluarganya sempat mengalami sesak nafas sebelumnya, tapi kami berdasar keterangan medis saja. Dan sekarang sudah dimakamkan oleh pihak keluarga dan sudah diterima sebagai musibah," tandasnya.(*)