Sebaiknya Hindari Makan Tengah Malam, Ini 6 Dampak Buruknya Bagi Kesehatan
Alasan makan tengah malam tidak baik bagi kesehatan, alasannya tubuh kita memiliki ritme sirkadian tertentu.
TRIBUN-BALI.COM - Anda sering kelaparan tengah malam? kemudian memilih hilangkan lapar dengan makan tengah malam?
Ternyata, ada dampak buruk makan tengah malam bagi kesehatan Anda.
Alasan makan tengah malam tidak baik bagi kesehatan, alasannya tubuh kita memiliki ritme sirkadian tertentu.
Siklus ini akan memengaruhi kemampuan tubuh kita selama 24 jam.
• Sri Mulyani Sebut THR PNS & Pensiunan Cair 15 Mei 2020, Ini Rincian Besarannya
• Mahayastra Komitmen Tata ‘Wajah’ Kota Gianyar,Serahkan Bansos Rp 1,36 Milyar di Desa Adat Tegal Tugu
• Agnez Mo Jarang Pulang ke Indonesia, Kini Bersyukur Bersama Keluarga di Tengah Wabah Corona
Mulai dari mengatur tingkat energi dan metabolisme, hingga memfungsikan organ.
Siklus metabolisme
Ritme alami tubuh akan terbangun ketika pagi, makan di siang hari, kemudian tidur di malam hari ketika gelap datang.
Namun, jika ada satu yang diubah maka dapat mengganggu fungsi dari sirkadian tersebut.
Misalnya bagi para pekerja shift malam, yang tetap memperoleh paparan cahaya di malam hari.
Atau pada orang-orang yang makan di waktu tubuh semestinya beristirahat.
Pada orang-orang yang melakukan hal ini, makan di malam hari yang telah larut, perubahan negatif bisa terjadi.
Dikutip dari University Health News (1/4/2020), berikut ini 6 efek yang akan terjadi pada tubuh jika Anda sering makan pada pertengahan malam.
1. Fungsi hormon berubah
Makan di malam hari mengubah kadar insulin, glukagon, dan leptin.
2. Peradangan
Orang yang lebih banyak makan di malam hari akan memiliki risiko peradangan yang lebih tinggi.
Berdasarkan sebuah studi, setiap peningkatan 10 persen proporsi total kalori yang dikonsumsi antara pukul 17.00 hingga tengah malam, terdapat peningkatan protein C-Reactive sebanyak 3 persen.
Protein tersebut adalah penanda terjadinya peradangan pada tubuh.
3. Gangguan gula darah
Tubuh memiliki kemampuan menggunakan insulin untuk mengendalikan perubahan gula darah sepanjang hari.
Tapi ia tidak berfungsi dengan baik ketika malam hari.
Jadi untuk menghindari terjadinya penyakit yang terkait gula darah tinggi, hindarilah makan sesuatu yang mengandung glikemik tinggi saat malam hari.
• Kegelisahan Aquarius Akan Berbuah Kebaikan, Ini Ramalan Zodiak 12 Mei 2020
• Minum Air Rebusan Terong Secara Teratur dan Rasakan Manfaatnya
• Ramalan Zodiak Cinta 12 Mei 2020, Cancer Cobalah Berdiskusi dengan Pasangan, Scorpio Berhati-hatilah
4. Meningkatkan berat badan
Studi yang dilakukan pada manusia telah menunjukkan ketika kita makan dengan porsi yang signifikan di malam hari, kita semakin berpotensi mengalami obesitas. Mengapa?
Ada elemen regulator untuk siklus sirkadian di jaringan lemak kita yang terganggu.
Akibatnya total makanan yang dimakan setiap hari menjadi meningkat, penambahan berat badan pun tidak bisa dihindarkan.
5. Trigliserida dan kolesterol tinggi
Makan dengan jadwal yang tidak sesuai dengan ritme sirkadian bisa memengaruhi cara tubuh dalam memetabolisme lemak.
Ini menyebabkan terjadinya peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol.
6. Merusak memori
Penelitian terbaru menunjukkan ingatan kita bisa dipengaruhi oleh aktivitas makan yang dilakukan di malam hari.
Peneliti menemukan bahwa tikus yang diberi makan di waktu yang seharusnya mereka tidur alami penurunan kemampuan mempelajari sesuatu dan juga penurunan memori.
Lalu apa yang baik untuk dilakukan?
Untuk menghindari efek-efek buruk yang mungkin terjadi, sangat disarankan bagi Anda untuk melakukan makan malam lah sedini mungkin.
Jika merasa lapar di malam hari dan membutuhkan camilan, pilihlah jenis camilan yang tinggi protein, misalnya kacang.
Jangan konsumsi sesuatu yang berat dan mengandung tinggi karbohidrat.
Hindari juga makan malam dekat dengan waktu Anda akan beristirahat dan tidur.
Sementara jika Anda adalah seorang pekerja dengan jam kerja malam, usahakan sebisa mungkin untuk tetap makan sesuai dengan jam tubuh Anda, bukan disesuaikan dengan jam kerja.
Coba Cara Menurunkan Berat Badan Ini, Lebih Sehat dari Obat Diet
Mengonsumsi obat diet, terlebih obat diet yang dijual bebas tidak disarankan oleh para ahli kesehatan karena sebenarnya menurunkan berat badan paling ampuh dengan mengubah gaya hidup.
Rachel Olsen, ahli gizi dari Youvit menjelaskan, cara mengubah gaya hidup pun jangan yang langsung ekstrem.
Mulailah perlahan-lahan untuk membiasakan tubuh dengan pola yang baru supaya badan tidak langsung drop.
Cara pertama, misalnya, mulai mengurangi makanan tidak sehat yang sudah setiap hari dikonsumsi.
Misalnya, dari mengurangi goreng-gorengan terlebih dulu.
Kalau sudah bisa mengurangi gorengan, mulai kurangi makanan yang banyak mengandung gula, lemak dan seterusnya.
Intinya kembali lagi satu persatu, tidak langsung mengurangi semuanya sekaligus.
“Biasanya mulai mengurangi gorengen dulu, terus mulai dengan kurangi makan gula, mulai kurangi gula dulu lemaknya gak usah kalau udah lumayan bisa ngurangin,” tutur Rachel kepada Tribunnews.com
Porsi makanan-makanan dengan kandungan jahat tersebut kemudian diganti dengan makanan yang sehat seperti sayur dan buah-buahan.
Walaupun makan-makanan yang sehat kembali pastikan porsinya tidak berlebihan, sesuaikan dengan bobot tubuh dan aktivitas.
Ada tips lainnya untuk mudah membiasakan makan-makanan sehat, seperti menerapkan dua kali dalam seminggu sarapan sehat baru setelah terbiasa tambahkan frekuensinya.
“Pokoknya jangan ektrem nasi langaung berhenti, sayur langsung banyak, ya gampang nyerah nanti kalau pelan-pelan lebih gampang, dari sarapan atau lunchnya tiga kali seminggu sehat itu jadi lebih penting,” ungkap Rachel.
Terkait waktu untuk membiasakan diri kembali lagi kepada diri sendiri, asal ada niat untuk sehat maka proses memiliki bobot tubuh yang ideal jadi lebih mudah.
“Durasi kembali ke diri sendiri lagi, bisa tiga bulan empat bulan. Harus ada goalnya juga,” papar Rachel.(*)