Awas, Kecemasan dan Ketakutan Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan

Ketakutan dan kecemasan adalah mekanisme bertahan hidup, Kedua rasa itu hanya menimbulkan masalah jika mereka mengendalikan hidup kita

Gambar oleh Phan Minh Cuong An dari Pixabay
Foto ilustrasi wanita yang sedang cemas dan khawatir 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak orang merasa khawatir dengan Pandemi Covid-19.

Rasa khawatir itu juga terkadang berubah menjadi sebuah ketakutan.

Sehingga sesuatu hal yang sederhana terasa begitu mengancam jiwa.

Seperti belanja bahan makanan di toko.

Briptu Kristian Diserang Secara Brutal Oleh KKB Papua Saat Sendirian di Pos Polisi Paniai

Ini Sanksi yang Bisa Diterima Perusahaan Bila Mangkir Bayar THR Karyawan

Ini Tanda-tanda Sakit Kepala yang Membutuhkan Perawatan Medis, Apa Anda Pernah Mengalaminya ?

Banyak orang mengira mereka mengalami gejala Covid-19, padahal sebenarnya tidak.

Aya Anan yang saat ini bekerja di American International School di Jeddah menjelaskan bagaimana efek pikiran pada tubuh dalam kondisi ketakutan.

“Menurut saya, cara terbaik untuk melihat hubungan antara kesehatan mental dan fisik adalah sebagai ekosistem."

"Daripada fokus pada satu elemen saja, kita harus merawatnya secara keseluruhan karena semua elemen yang berbeda saling mengikat satu sama lain."

"Perubahan kecil dapat menyebabkan efek yang dapat berdampak pada lingkungan secara keseluruhan,” kata dia.

Dalam psikologi, katanya, stres dapat didefinisikan sebagai perasaan ketegangan dan tekanan emosional.

Ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, bertindak, dan berhubungan dengan orang lain dan itu menghasilkan segudang efek negatif pada kesehatan.

“Kebanyakan orang merasakan peningkatan detak jantung, sementara beberapa lainnya merasakan sesak di perut."

"Penelitian telah menunjukkan, pencernaan terhambat pada saat-saat stres, yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan,” kata dia.

“Adrenalin yang dilepaskan selama respons stres dapat menyebabkan rasa sakit, kelelahan, dan nyeri otot."

" Stres juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan tekanan darah,” imbuh dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved