Hingga Jumat Pagi, Tim Gabungan Belum Berhasil Temukan Nelayan yang Hilang di Pantai Water Blow
Jumat (22/5/2020) pagi, Tim SAR Gabungan dan Subsatgas Polair Ops Ketupat Agung 2020 Polda Bali kembali melakukan pencarian nelayan yang hilang
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jumat (22/5/2020) pagi, Tim SAR Gabungan dan Subsatgas Polair Ops Ketupat Agung 2020 Polda Bali kembali melakukan pencarian nelayan yang hilang di Pantai Water Blow, Nusa Dua, Bali.
Hingga siang ini, nelayan atas nama I Made Arnawan alias Made Dolpin tersebut belum berhasil ditemukan.
"Sampai saat ini kita Subsatgas Polair Ops Ketupat Agung bergabung dengan TNI AL dan Basarnas masih terus melakukan pencarian dan selalu berkoordinasi dengan pihak keluarga dan tidak lupa juga selalu berdoa kepada tuhan, agar korban segera dapat kita temukan," kata pimpinan personel Gabungan yang mencari nelayan tersebut, Ipda Ketut Damar
Saat ini, tim SAR dan Ditpolair Polda Bali serta keluarga melakukan penyisiran mulai dari Pantai Water Blow dan perairan Nusa Dua untuk mencari korban.
• 3 Pemain Bali United Ini Dipanggil Shin Tae-yong Ikuti TC Timnas Indonesia Saat Pandemi Corona
• Nasib Pemuda di PHK, Pilih Pulang Kampung Hingga Rela Dikarantina di Tengah Hutan
• Operasi Penyekatan Arus Mudik Lebaran, Petugas Minta Mobil Travel Angkut 20 ABK Putar Balik
Pencarian kali ini juga melibatkan TNI AL dan Basarnas.
Mereka langsung menyisir Pantai Water Blow dan perairan Nusa Dua untuk mencari nelayan tersebut
Seperti diberitakan sebelumnya, I Made Dolpin yang beralamat di Jalan Lingkar, Kampus Unud, Jimbaran itu dikabarkan hilang saat melaut di perairan Nusa Dua, Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 05.30 Wita.
Siang itu, Dolpin keluar rumah seperti biasa melaut dan memancing ikan menggunakan perahu.
Sekitar pukul 14.15 Wita, korban sempat menginformasikan ke temannya melalui telepon bahwa perahu korban saat itu terbalik di perairan Nusa Dua.
"Dan telepon terputus, setelah itu teman korban yang juga merupakan saksi atas nama Wayan Rajat Gunawan, asal Tanjung Benoa, kembali menelpon korban dengan maksud menanyakan kondisi dan posisi korban, namun sayang hp korban sudah sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Ipda Ketut Damar
Waktu itu, saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polair terdekat dan Polair langsung berkoordinasi dengan basarnas dan TNI AL dan melakukan pencarian korban disepanjang pantai Nusa Dua.
Lantaran faktor cuaca beberapa hari ini sangat ekstrim, dan dibarengi dengan hujan dan angin kencang yang menyebabkan gelombang sangat besar disepanjang perairan Nusa Dua, pencarian dilanjutkan keesokan hari.(*).