Tak Boleh Mengonsumsi Daging Merah, 10 Mitos tentang Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat yang memiliki tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg dapat didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi atau hiper

Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay
Foto ilustrasi hipertensi 

TRIBUN-BALI.COM – Orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat yang memiliki tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg dapat didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Angka 120 tersebut menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sedangkan, angka 80 berarti tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.

Jika tidak terkontrol, hipertensi ini diketahui bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius.

Melansir laman Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, semakin tinggi tekanan darah, kian tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar, seperti otak dan ginjal.

Dikira Pengusaha, Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Ternyata Buruh, Bingung Ditagih 2,5 M

Miliki Cita Rasa Gurih yang Khas, Berikut Resep Kastengel Keju Klasik Renyah untuk Pemula

Nekat Belanja Lebaran Sampai Antre di Mal, Pembeli Panik Saat Tahu Kasir Meninggal Positif Corona

Orang yang mengalami hipertensi pun bisa mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti: Penyakit jantung Stroke Penyakit ginjal Retinopati atau kerusakan retina Penyakit pembuluh darah tepi

Gangguan saraf Gangguan serebral atau otak Maka dari itu, penting kiranya bagi siapa saja memahami dengan benar mengenai persoalan hipertensi.

Mitos seputar hipertensi Dalam bukunya Hipertensi Bukan untuk Ditakuti (2014), Ahli gizi Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz, membeberakan sejumlah mitos tentang hipertensi yang patut diwaspadai. Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?

Berikut ini klarifikasi dari beberapa mitos tentang hipertensi yang telah berkembang di masyarakat:

Prakiraan Cuaca di Bali Hari Ini, Waspada! Hujan Disertai Petir Diprediksi Terjadi di Wilayah Ini

Seorang WBP Lapas Kerobokan Meninggal Karena Sakit, Ini Kata Kalapas Klas IIA Kerobokan

1. Penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi daging merah

Faktanya:

Penderita hipertensi masih boleh mengonsumsi daging merah, tapi memang harus dibatasi. Daging merah biasanya diolah dengan diawetkan menggunakan garam, dibakar, atau dikalengkan.

Produk daging merah inilah yang sebaiknya dihindari oleh penderita tekanan darah tinggi.

Apabila penderita hipertensi ingin mengonsumsi satai daging misalnya, masih boleh dilakukan jika hanya 1-2 tusuk.

Selain itu, ketika ingin makan satai, sebaiknya konsumsi juga irisan bawang merah yang disediakan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved