Corona di Bali

Rogoh Kocek Sendiri, Komunitas Seni Saptana Jagaraga Berbagi Sembako ke Anggota dan Seniman Tua  

Covid-19 yang sudah berlangsung selama beberapa bulan juga berdampak pada pegiat seni, salah satunya Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu berbagi kepada para anggota dan seniman tua di tengah pandemi Covid-19 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah berlangsung selama beberapa bulan juga berdampak pada pegiat seni, salah satunya Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu.

Pandemi Covid-19 ini, cukup membuat ekonomi anggota Komunitas Seni Saptana Jagaraga anjlok.

Oleh karena itu, komunitas ini memiliki gagasan untuk berbagi kepada para anggota dan seniman tua.

Koordinator Komunitas Seni Saptana Jagaraga, I Wayan Kariyana mengatakan, pandemi Covid-19 sangat menggerogoti ekonomi anggota sehingga pihaknya mengadakan pembagian sembako.

Total ada sebanyak 90 paket sembako yang dibagikan kepada anggota dan seniman tua.

Pembiayaan paket sembako tersebut berasal dari uang kas komunikasi.

Update Virus Corona Buleleng, Ini Penjelasan Sekretaris Gugus Tugas Gede Suyasa

PHRI Badung: Industri Butuh Working Capital Memulai New Normal

Polres Klungkung Kembali Salurkan Sembako ke Nelayan dan Lansia

Kas tersebut diperoleh dari honor pementasan di berbagai event yang, baik partai, pemerintahan maupun hotel.

"Kami di sini paket sembakonya pake beras lokal Bali sesuai imbauan pemerintah agar roda perekonomian berputar di Bali," jelasnya melalui siaran pers yang diterima Tribun Bali, Senin (25/5/2020).

Ketua Umum Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu, I Wayan Darya mengatakan, paket sembako yang dibagikan pada Minggu (24/5/2020) tersebut berisi beras, telur dan mie instan.

"Saya berterima kasih kepada adik-adik seniman muda ini bisa berbagi sesama dan kepada pembina seni bahkan sampai ke seniman tua yang berada di Desa Singapadu," kata dia.

"Sedikit atau banyak sembako yang diberikan, yang penting ada jiwa kebersamaan dan kepedulian terhadap orang tua yang pernah mengajari kita seni hingga sampai saat ini kita jadi orang."

Kasus Transmisi Lokal, 1 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 di Kota Denpasar

Bupati Mahayastra Bawa Kabar Gembira bagi Suporter Bali United dan Rakyat Bali

3.608  Warganet Tandatangani Petisi Bebaskan Tersangka Ngaben Sudaji

"Dan saya juga berterima kasih kepada masyarakat atas dukungan kepada komunitas Saptana Jagaraga ini hingga dapat terus berkontribusi baik di dalam karya seni maupun berbagai sesama," imbuhnya.

Dirinya menjelaskan, komunitas seni pertunjukan yang dipimpinnya ini lahir pada 2011 lalu. Komunitas Seni Saptana Jagaraga terbentuk dari seniman-seniman di Desa Singapadu ini kerap tampil di masyarakat dengan sesuatu yang mempesona.

Pada 2015, komunitas seni ini sempat berkibar sebagai duta gong kebyar dewasa duta Kabupaten Gianyar dan tampil di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar.

Salah satu seniman kendang Ketut Tama merasa bersyukur atas niat dari anak-anak muda Komunitas Seni Saptana Jagaraga.

"Saya selaku seniman tua dan sekaligus pembina mengucapkan banyak banyak berterima kasih, banyak sedikit sembako itu yang penting niat iklas dan ingat pada orang yang membutuhkan," ujar seniman yang ahli dalam kendang palegongan ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved