Corona di Bali
Gelar Silaturahmi Online, KpwBI Bali Bahas Tren New Normal Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19
Tahun 2020, kata dia, semua negara diuji dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 5,5 juta kasus serta memakan korban
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Bali, melakukan silaturahmi Idul Fitri 1441 H. Silaturahmi secara virtual diselenggarakan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara.
Setelah mengucapkan selamat hari raya, dan memohon maaf lahir batin sesuai tradisi Lebaran. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menjelaskan ihwal kondisi 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kita semua tahu ini tidak hanya ada di Bali, tetapi juga di Indonesia dan di seluruh dunia,” katanya, Rabu (27/5/2020).
Tahun 2020, kata dia, semua negara diuji dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 5,5 juta kasus serta memakan korban lebih dari 340 ribu di seluruh dunia.
• Tahanan yang Sudah Terima Putusan & Berkekuatan Hukum Tetap Bakal Diisolasi di Rutan Bangli
• Satpol PP Badung Akui Belum Temukan Duktang yang Masuk Ke Gumi Keris, Ada Keluar Karena Kena PHK
• Iuran BPJS Kesehatan Naik, Peserta Pindah Kelas dan Non Aktif Diprediksi Bertambah
Kondisi tersebut memaksa semua orang beradaptasi, serta melakukan penyesuaian akan kehidupan sehari-hari baik dalam bekerja, beribadah maupun bersilaturahmi.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, pandemi ini berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang merupakan tulang punggung perekonomian Bali. Kondisi ini menyebabkan perekonomian Bali tahun 2020 mengalami ujian sangat berat,” jelasnya.
Pada Triwulan I – 2020, perekonomian Bali mengalami kontraksi mencapai (-1,14) persen (yoy) dari triwulan IV-2019 yang mampu tumbuh 5,51 persen (yoy).
“Pandemi ini juga menyebabkan perubahan, dalam aspek kehidupan kita termasuk dalam bekerja,”imbuhnya.
Sudah lebih dari dua bulan, masyarakat dihadapkan dengan kondisi sosial distancing, memakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan hand sanitizer serta yang paling berbeda adalah Work From Home (WFH).
“Kita dihadapkan pada situasi larangan berkumpul, serta kegiatan yang mengundang keramaian. Hal ini tentu membuat kita harus berfikir lebih kreatif, untuk dapat bekerja secara efektif dan produktif dengan media yang ada,” jelasnya.
Selanjutnya, memasuki bulan Ramadhan dihadapkan juga dengan penyesuaian cara beribadah dari yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya, tradisi Lebaran yang identik dengan adanya aktivitas seperti pulang kampung, kumpul keluarga besar, open house serta kegiatan silaturahmi lainnya. Maka tahun ini harus dilaksanakan dengan metode yang berbeda.
“Namun demikian, perubahan cara tersebut semoga tidak mengurangi nilai dari silaturahmi itu sendiri,” imbuhnya.
• Nelayan di Pantai Pasut Gotong Royong Pindahkan Jukung, Cari Tempat Aman Hindari Gelombang Tinggi
• Sebulan Hasilkan 5-6 Ton, Tabanan Gunakan Jasa Transporter Angkut Limbah Medis ke Jawa
• Kabar dari Kuwait: 47 Perawat Asal Indonesia Positif Virus Corona, 6 Pelajar Sembuh
Trisno menjelaskan, tren new normal pariwisata after Covid-19 akan berbeda dengan sebelumnya. Protokol kesehatan akan diterapkan dari kedatangan hingga kepulangan wisatawan.