Ingatkan Masyarakat Hidup Bersih, Perumda Air Minum Badung Pasang Wastafel di Tempat Umum
Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Bali, memasang wastafel di area publik di Gumi Keris
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dalam mengingatkan masyarakat untuk melakukan hidup sehat, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Bali, memasang wastafel di area publik di Gumi Keris.
Bahkan Perumda Air Minum Tirta Mangutama menganggarkan dana sosial sekitar Rp 300 juta untuk pengadaan tempat cuci tangan tersebut.
Ada sebanyak 54 titik yang dipasangi wastafel untuk menjaga masyarakat dalam hidup bersih.
Diretur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Mangutama, I Ketut Golak mengatakan, penyedian wastafel umum itu dilakukan di pasar-pasar dan layanan publik.
• Kemenhub Gandeng Akademisi Bahas Kesiapan Kebijakan Sektor Transportasi Hadapi Kenormalan Baru
• Polisi Penindih Leher George Floyd, Derek Chauvin Dipindah ke Penjara Berkeamanan Maksimum
• Pemerintah Ingin Gaji Pekerja Bakal Dipotong 2,5 Persen untuk Iuran Tapera, Pengusaha Keberatan
Kegiatan yang dilakukan ini adalah bagain dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan PDAM Badung untuk masyarakat.
“Kami memasang wastafel portable untuk masyarakat umum khususnya di pasar-pasar, dan saat ini sudah ada 54 titik,” kata Golak.
Pejabat asal Desa Sobangan itu mengatakan, pemasangan wastafel itu dilakukan lantaran PDAM Badung juga ikut bertanggung jawab dalam melakukan pencegahan wabah Covid-19.
Sehingga masyarakat cepat terhindar dari wabah Covid-19.
Disinggung mengenai pendapatan Perumda Tirta Mangutama selama pandemi Covid-19 ini, Golak pun mengakui adanya penurunan, penurunan itu karena adanya kebijakan Bupati Badung yang menggratiskan tagihan air selama tiga bulan.
“Untuk pendapatan kami akui terjadi penurunan, tapi bukan masalah untung dan rugi, namun lebih kepada membantu meringankan beban masyarakat,” katanya.
Pihaknya mengaku saat ini terdapat 59.975 sambungan langsung atau pelanggan Perumda Tirta Mangutama.
59.975 sambungan itu menurutnya setara dengan 359.850 orang yang disubsidi.
Bilamana kebijakan itu dirupiahkan, maka kebijakan tersebut senilai Rp. 7,9 Miliar selama tiga bulan.
“jadi kalau rata-rata per bulan pembebasan beban penggunaa air minum senilai Rp. 2,6 Miliar lebih pendapatan kita hilang,” bebernya
Meski demikian pihaknya mengimbau agar masyarakat harus paham bukan gratis sepenuhnya, tapi hanya 10 M3 lebih dari itu dikenakan biaya.
Sebab, sudah dihintung untuk rumah tangga 10 meter kubik cukup untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk masak dan MCK.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya yang digratiskan itu hanya pemakaian 10 m3,” pungkasnya. (*).