Kupas Tuntas Kelistrikan Bali Selama Pandemi Covid-19

Masalah lonjakan tagihan listrik dari PLN menjadi perbincangan netizen dan masyarakat selama beberapa waktu terakhir ini.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali
Bincang dengan PLN Bali 

Sebetulnya kan sudah ada UU ITE ya, tapi kalau saya sih masih kooperatif dan edukatif, ketika ada kurang enak, saya kasih penjelasan, saya mohon apa yang disampaikan di medsos itu dicabut/delete. Kalau tidak, tentunya kami juga menjaga nama baik instansi kami.

Jadi sebetulnya masyarakat yang komplain selama ini belum tahu ya?

Kebiasaan masyarakat kita sekarang itu mendapat sesuatu yang belum jelas itu langsung direpost, padahal kalau itu hoax, dan yang merasa dirugikan atas hoax itu kan bisa menuntut secara hukum.

Kadang-kadang kan sekarang banyak yang sudah tidak tahu, tapi sok tahu. Itu yang jadi kadang-kadang merugikan.

Daripada informasi yang dia dapat salah, dikompori lagi sama netizen, seperti itulah yang terjadi.

Berarti selama ini PLN juga selama ini sangat intens sekali di media sosial?

Kami sangat intens dengan media sosial, edukasi, sosialisasi ke media-media.

Teman-teman kami juga dilapangan seperti TNI/Polri sangat baik mengedukasi masyarakat  terkait listrik.

Apalagi sekarang terkait laying-layang, TNI/Polri, babinsa, kamtibmas, itu juga kami libatkan. Kami ada WA grup, kami sampaikan disana.

Nah sinergi yang lain juga, ketika ada gangguan, dan hal-hal yang membahayakan terkait listrik, teman-teman babinsa memnginfokan ke kami, sehingga tim kami pun lebih cepat.

Misalnya di suatu wilayah ada gangguan, tim kami baru bisa mengindikasi areanya, titik poinnya kan belum tahu.

Nah ketika ada teman-teman babinsa, titik pointnya tahu, di jalan ini, posisi ini ada pohon tumbang kena jaringan, jadi tim kami bisa cus kesana. Daripada menelusuri, area yang dicurigai.

Selama ini kendala PLN di lapangan apa saja? Atau Penyebabnya apa saja?

Kalau penyebabnya beragam. Ada karena pohon, binatang, dan sekarang ini layang-layang.

Memang juga ada penyebab beberapa yang Karen alat kami sudah rusak. Itu tim kami ada namanya pemeliharaan.

Jadi diinvestigasi mana alat yang sudah layak diganti, sehingga beberapa kali pernah padam, tapi sebentar itu karena ada penggantian alat..

Karena padam kalau akibat mengganti alat itu sudah terencana, tapi kalau padam karena gangguan, kami tidak bisa memastikan berapa lama. Karena tergantung tingkat kerusakan yang terjadi.

Khusus untuk layang-layang itu seperti apa?

Khusus untuk layang-layang, jadi tribuners yang hobi bermain layang-layang silakan, tapi bermainlah di tempat yang aman, jauh dari jaringan listik. Kemudian jauh dari lalu lintas.

Misalnya sudah main layangan jauh, layangannya dikasih tali panjang, sehingga nanti jatuhnya tepat di jaringan kami. Atau lebih bijak, bermain layangan, sore sudah diturunkan, itu lebih aman.

Biasanya masyarakat kan begitu sudah naik, layangannya ditinggal, nunggu jatuh sendiri. Jatuhnya kalau tidak dijaringan aman, tapi kalau dijaringan, itu sangat berbahaya.

Bahaya kalau pakai benang. Benang kalau kena embun kan basah, itu kena jaringan listrik, itu berbahaya juga.

Selain berbahaya untuk jaringan listrik, juga berbahaya bagi dirinya sendiri. Kalau itu dipegang bisa merambat listriknya .

Misalnya jaringan kena benang atau layangan, dampak fatalnya terhadap layanan itu seperti apa?

Misalnya dia cuma ngeshot tidak ada jaringan yang rusak, itu tidak masalah.

Tapi kalau sampai jatuh, sampai gardunya meledak, kan harus ganti gardu dulu, belum ngambil gardunya digudang, bawa ke lokasi, belum lagi menurunkan gardu lama, belum lagi menaikkan, bisa dibayangkan berapa lama itu listriknya padam.

Untuk Pasokan listrik di Bali saat ini gimana?

Untuk pasokan listrik di Bali saat ini tidak usah khawatir, untuk cadangan daya saat ini itu ada 1284 mw. Ada 30 persennya juga dari jawa. Di bali beban puncaknya itu baru mencapai 980 mw. Masih ada cadangan 24 persen masih ada.

Saat pandemi covid 19 ini malah pemakaian kita malah 30 persen turun. Beban kita di angka 600-an MW. Untuk cadangan daya Bali sangat-sangat aman.

Ada perbedaan pemakaian sebelum pandemi, dan memasuki new normal ini?

Perbedaannya , kalau yang sangat kelihatan, untuk pemakaian listrik cenderung turun, tapi untuk pemakaian rumah tangga justru naik, karena pengaruh wfh.

Kalau kelistrikan seluruh Bali 30 persen turun. Kalau sebelum-sebelumnya pemakaian listrik terus naik. Mudah-mudahan kalau sudah normal, beban listrik kembali normal.

Adakah program PLN saat ini atau kedepan?

Kami punya program Dilan. Dilan itu dikasih cicilan. Itu sebenarnya dari februari sudah dilaunching, ya. Sampai nanti berakhirnya desember 2020.

Seperti apa program itu, jadi itu pasang baru untuk daya sampai 4,5 dan 1003.

Itu pasang barunya dengan mencicil maksimal 12 kali. Misalnya sekarang sudah bulan 6 ya, misalnya kalau masyarakat mau ngambil program dilan, itu dapat maksimal cicilannya 6 kali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved