Corona di Bali
Bali Akan Dibuka Secara Bertahap, Dewan Ingatkan Pemprov Agar Lihat Situasi Covid-19 di Negara Lain
Di sisi lain, pariwisata Bali juga berkaitan dengan sektor lainnya, salah satunya mampu menyerap hasil pertanian dari masyarakat
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menutup penerbangan dari dan ke luar negeri.
Situasi ini secara langsung juga menutup pariwisata karena tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.
Padahal, sektor pariwisata menyumbang sekitar 85 persen pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali.
Di sisi lain, pariwisata Bali juga berkaitan dengan sektor lainnya, salah satunya mampu menyerap hasil pertanian dari masyarakat.
• Bahaya Melayangan di Bawah Jaringan Listrik, PLN Tabanan Sebut 3 Kali Alami Gangguan Akibat Layangan
• Berawal dari Pesta Pernikahan Hingga Berujung Maut, Ayah Kritis,Ibu & Adik Meninggal Akibat Covid-19
• 7 Tembakan Dilepas Anak Buah John Kei di Green Lake City Sebabkan Seorang Driver Ojol Terluka
Namun beberapa waktu lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah berencana untuk membuka Pulau Dewata.
Kebijakan itu rencananya akan diawali pada 9 Juli mendatang untuk warga lokal, kemudian berlanjut pada Agustus untuk domestik dan September bagi mancanegara.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana menilai, rencana dibukanya Pulau Dewata tentu juga harus melihat situasi Covid-19 di negara lain.
Ia menuturkan, Singapura justru masih akan menutup diri sampai akhir 2020 ini.
"Jangan lupa, Singapura itu strategis di Asia Tenggara karena hub penerbangan seluruhnya. Kita enggak tahu policy dia terkait dengan transit gimana situasinya," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/6/2020).
Selain Singapura, Australia juga masih akan menutup diri selama tiga bulan ke depan, dan kemungkinan dibuka pada Oktober mendatang.
Jika Australia nantinya membuka diri, bisa saja Bali menargetkan wisatawan dari negara tersebut.
Hal itu bisa dilakukan kalau Bali berhasil menangani pandemi Covid-19 selama tiga bulan ke depan.
"Juli, Agustus, September ini berhasil tidak kita menangani ini (Covid-19)," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, penanganan Covid-19 tidak hanya sekadar dalam menurunkan transmisi lokal, tetapi harus mengukur penerapan protokol kesehatan dan motivasi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan.
• Tren DBD Kini Menyerang Usia Remaja, Cirinya Muntah Saat Minum Hingga Dehidrasi
• Tinggal Hari Ini dan Besok, Promo Super Hemat Indomaret 17- 23 Juni 2020, Diskon Susu hingga Camilan
• Pemain Bali United Spider Wan Siap Jalani Liga I Indonesia 2020 di Jawa