Virus Corona

Akademisi: Pandemi Covid-19 Bisa Dijadikan Momentum Bangkitnya ‘Smart Nation’

Hal ini bertujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Editor: Wema Satya Dinata
SHUTTERSTOCK/INTERSTID
Ilustrasi new normal. 

TRIBUN-BALI.COM - Musibah tak selalu harus dilihat sisi negatifnya saja.

Pandemi Covid-19 yang terjadi kali ini dapat menjadi momentum bangkitnya konsep smart nation.

Gagasan mengenai smart nation atau “bangsa yang pintar” merupakan terintegrasinya infrastruktur sebuah negara dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.

Hal ini bertujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.

PSSI Keluarkan Aturan Baru Soal Gaji Pemain Liga 1 dan Liga 2, Iwan Bule: Harus Dibayar di Atas UMR

Pelaku Pariwisata Wajib Isi Formulir dan Dapat Nilai 75 Agar Bisa Buka Usaha di Masa New Normal

Jadi Youtuber, Baim Wong Raih Pendapatan Miliaran Rupiah per Bulan

John Vong, Dosen Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) School of Business mengungkapkan bahwa meskipun konsep smart nation sudah diperkenalkan sejak tahun 2015, saat ini menjadi realita di era new normal.

Smart nation merujuk pada pendidikan tanpa sekolah, kesehatan tanpa rumah sakit dan perbankan tanpa bank.

“Smart nation memerlukan smart people dan dengan sendirinya smart people membutuhkan smart education. Pendidikan terapan akan memegang peranan yang sangat penting,” kata John, Senin (29/6/2020)

Ia menambahkan harus ada pelatihan terhadap guru untuk memastikan bahwa mereka mengerti cara memberikan pelatihan yang tepat kepada murid.

Murid-murid juga harus dilatih untuk bekerja dalam industri baru seperti telemedicine, transportasi online, atau teknologi finansial.

Sehingga diharapkan hasilnya dapat membawa bangsa menjadi sebuah smart nation.

Pemerintah di berbagai negara saat ini menerapkan peraturan penutupan sekolah dan pendidikan tinggi.

Education without schools atau pendidikan tanpa sekolah yang sudah banyak didiskusikan sejak tahun 2015 perlahan menjadi realita.

Meski demikian, banyak tenaga-tenaga pengajar dan pelajar belum siap menghadapi kenyataan ini.

Mengingat masih banyak rumah-rumah tidak mempunyai koneksi internet.

Kader PDIP Gianyar dan Kabag Ops Polres Gianyar Debat di Depan Lobi Mapolres, Ini Penyebabnya

Dewi Perssik Ungkap Masalah Rumah Tangga, Sempat Ingin Berpisah Karena Tak Dinafkahi

BREAKING NEWS - Giri Prasta Laporkan Masalah Pembakaran Bendera PDIP di Jakarta

John menambahkan sebagai pembelajaran untuk melangkah ke depan, perhatian tidak hanya ditujukan pada alat-alat pembelajaran jarak jauh ataupun learning management system.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved