Corona di Bali

Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Satu Orang, Sembuh Dua Orang

Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Buleleng bertambah satu orang.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dok Buleleng
Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Buleleng bertambah satu orang.

Dia adalah warga asal Kecamatan Buleleng, yang diberi kode PDP 116.

Sekda Buleleng, Gede Suyasa juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, mengatakan, PDP 116 tertular virus corona dari saudaranya yang merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng, yakni PDP 101.

Kini, PDP 116 telah diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.

"PDP 116 dengan PDP 101 saudaraan, mereka tinggal satu rumah," terangnya.

Bank Mandiri Siapkan Antisipasi Dampak Pandemi Covid-19

Polisi Selidiki Kasus Gadis Belia Korban Pemerkosaan Sepupu dan Paman

Setelah Dirapid, Satu Kasir Tiara Dewata Reaktif, Kini Diisolasi

Selain adanya penambahan pasien terkonfirmasi positif, Suyasa menyebut saat ini ada dua pasien yang dinyatakan sembuh.

Mereka adalah pasien asal Kecamatan Tejakula yang diberi kode PDP 109 dan PDP 110. Keduanya dirawat sejak 23 Juni lalu.

Dengan demikian, secara kumulatif, pasien yang sudah dinyatakan sembuh di Buleleng mencapai 84 orang.

Sementara yang masih dirawat sebanyak 10 orang.

Suyasa pun tidak menampik, saat ini ada satu pasien yang dirawat dengan waktu yang cukup lama, dan hingga kini belum dinyatakan sembuh.

RS Overload, Risma Sebut Tak Bisa Berkomunikasi dengan RSUD Dr Soetomo Milik Pemprov Jatim

Hiburan Malam Dilarang, Dispar Longgarkan Semua Kawasan Pantai di Badung

Akademisi: Pandemi Covid-19 Bisa Dijadikan Momentum Bangkitnya ‘Smart Nation’

Dia adalah PDP 51 asal Kecamatan Seririt, yang dirawat di RSUP Sanglah sejak 12 Mei lalu.

"PDP 51 ini memang cukup lama dirawat. Namun karena perawatannya dilakukan di RSUP Sanglah, kami tidak memiliki catatan mediknya," katanya.

Di sisi lain, saat ini Pemkab Buleleng bersama PD Pasar Buleleng, sedang menyusun skema untuk mengurai tiga pasar besar yang ada di kawasan Kota Singaraja, yakni pasar Anyar, Pasar Banyuasri dan Pasar Tumpah Banyuasri.

Cadangan Kelistrikan di Bali Kritis, Koster Ajukan Raperda RUED ke DPRD Bali

Penguraian ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan virus corona di kawasan pasar.

"Tiga pasar ini akan diurai agar bisa menerapkan sosial distancing. Namun skemanya bagaimana, akan disampaikan oleh PD Pasar tanggal 2 Juli nanti."

"Sementara pasar di desa-desa tentu akan mengikuti skema, agar bisa melakukan social distancing. Kalau pasar itu dikelola oleh milik PD Pasar, maka PD Pasar lah yang bertanggung jawab. Kalau pasar itu dikelola desa adat, maka diatur oleh perarem," tutup Suyasa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved