Corona di Bali
Ruang Perawatan Pasien Covid-19 RSUD Klungkung Penuh Bahkan Sudah Melebihi Kapasitas
RSUD Klungkung merawat 61 pasien positif Covid-19 dari kapasitas ruang isolasi sebanyak 60 tempat tidur.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Kondisi ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 di RSUD Klungkung telah penuh bahkan melebihi kapasitas atau overload.
Hingga Rabu(1/7/2020) pagi, RSUD Klungkung merawat 61 pasien positif Covid-19 dari kapasitas ruang isolasi sebanyak 60 tempat tidur.
"Kemarin (30/6/2020) itu masuk 15 orang pasien Covid-19, jadi penuh ruang perawatannya. Kebetulan juga ada pasien ayah dan anaknya. Jadi anaknya ini ikut satu tempat tidur dengan ayahnya," ujar Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma.
Ia pun sudah berkoordinasi dengan tim gugus tugas terkait hal ini, dan menunggu kebijakan apakah akan mengambil alternatif sebelumnya yakni dengan menambah ruang perawatan di Puskesmas Banjarangkan II atau di RS Swasta.
"Kami menunggu petunjuk tim Gugus Tugas. Tapi ada beberapa pasien juga yang kondisinya membaik dan tinggal menunggu hasil swab agar bisa segera pulang. Hanya saja memang hasil swabnya saat ini sangat lambat keluarnya," ujar Kesuma.
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang
Masih tingginya angka transmisi lokal Covid-19, membuat Pemkab Klungkung kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Klungkung hingga satu bulan ke depan.
Perpanjangan masa tanggap darurat tersebut sesuai dengan hasil rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung yang digelar di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Senin (29/6/2020).
Masa Tanggap Darurat Bencana ini diperpanjang mulai 1 Juli sampai dengan 31 Juli 2020.
Penetapan status ini berdasarkan sejumlah fakta, yakni per tanggal 26 juni 2020 sudah ada 143 kasus positif Covid-19 di Klungkung.
Dari jumlah itu, 87 % adalah kasus transmisi lokal.
Sementara untuk pasien yang sembuh berjumlah 56 orang, dan yang masih dalam perawatan sebanyak 87 orang.
Dalam rapat itu, pihaknya juga menekankan perlunya perhatian khusus pada satgas gotong royong di setiap desa adat agar tidak kendor dalam melakukan upaya pencegahan Covid-19 di wilayahnya.
"Kasian satgas gotong royong terus bergadang, setidaknya mereka dapat perhatian seperti misalnya kebutuhan vitamin mereka, atau bekal mereka saat bertugas. Saya sudah minta Sekda untuk mengkaji hal ini, mungkin bisa diambil dari dana yang kita alokasikan untuk penanganan Covid-19 ini," jelas Suwirta.
Sementara itu, Senin (29/6/2020) juga dilakukan swab test kepada 212 warga di Klungkung.