Virus Corona
Update Covid-19 di AS: Pecah Rekor Lagi, Kasus Positif Baru Bertambah 69.000 dalam Sehari
setidaknya ada lebih dari 69.000 kasus positif virus corona baru di Negeri Paman Sam yang dilaporkan pada Jumat (10/7/2020).
TRIBUN-BALI.COM - Kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 di Amerika Serikat (AS) kembali mencapai rekor terburuk.
Berdasarkan perhitungan Reuters, setidaknya ada lebih dari 69.000 kasus positif virus corona baru di Negeri Paman Sam yang dilaporkan pada Jumat (10/7/2020).
Artinya, dalam tiga hari terakhir, jumlah kasus virus corona baru selalu mencetak rekor terburuk.
Sebanyak sembilan negara bagian di AS, yakni Alaska, Georgia, Idaho, Iowa, Louisiana, Montana, Ohio, Utah dan Wisconsin, juga mencapai rekor infeksi satu hari tertingginya.
• Anak-anak Mulai Kembali Sekolah Senin (13/7), Berikut Tips Pembelajaran Jarak Jauh agar Jadi Optimal
• Selain Aruna dan Lidahnya, Inilah 4 Film dan Serial Non Dokumenter di Netflix Bertema Makanan
• BREAKING NEWS-Sambut Era Baru Pariwisata Bali, Bank Mandiri Digitalisasi Kawasan Pantai Pandawa
Di Texas, Gubernur Greg Abbott sudah memperingatkan bahwa ia mungkin harus memaksakan tindakan keras baru jika negara bagian itu tidak dapat membendung jumlah kasus baru.
Terlebih jumlah pasien rawat inap juga telah memecahkan rekor karena banyak pelanggaran mengenai jarak sosial dan penggunaan masker.
"Jika kita tidak mengadopsi praktik terbaik ini, itu bisa mengarah pada penutupan bisnis," kata gubernur yang berasal dari Partai Republik itu kepada KLBK-TV di Lubbock.
Pada hari yang sama, California mengumumkan akan membebaskan hingga 8.000 tahanan lebih awal dari penjara untuk memperlambat penyebaran Covid-19 di dalam fasilitas penjara.
Di Penjara Negara San Quentin, di luar San Francisco, setengah dari sekitar 3.300 tahanan di fasilitas itu dinyatakan positif terkena virus.
Sementara itu, Florida yang menjadi salah satu hotspot terburuk untuk virus corona di Negeri Paman Sam.
Selain itu, Florida juga merupakan salah satu dari sedikit negara bagian, di mana kematian meningkat, dalam dua minggu terakhir, dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.
Pada hari Jumat, Florida melaporkan ada 92 kematian, turun dari hari sebelumnya yang capai 120 kasus kematian.
Negara bagian itu juga mencatat 11.433 kasus virus corona baru pada hari Jumat, di mana hampir 7.000 pasien dirawat di rumah sakit.
Puluhan rumah sakit yang berada di Florida melaporkan, unit perawatan intensif mereka penuh.
• Penyakit yang Ditunjukkan lewat Gejala Sakit Punggung
• Kembali Terlibat Peredaran Narkotik, Semarajaya Dikenakan Dakwaan Alternatif
• Memasuki Fase New Normal, Pembayaran di Pantai Pandawa Kini Bisa Menggunakan Sistem Non Tunai
Bulan ini, Florida telah berulang kali melaporkan lebih banyak kasus virus corona harian baru daripada yang pernah dialami negara Eropa di man pun selama puncak wabah.
Gubernur Florida Ron DeSantis, yang merupakan seorang Republikan, membuat marah beberapa warga dan ahli medis dengan menyebut lonjakan kasus ini sebagai "blip".
Pada hari Jumat, DeSantis mengatakan bahwa negara akan menerima lebih dari 17.000 botol obat antiviral remdesivir dari pemerintah AS.
"Itu akan menjadi sesuatu yang diharapkan akan membantu meningkatkan hasil pasien," kata dia.
Scott Burkee, mantan karyawan Disney berusia 43 tahun dari Davenport, Florida, mengatakan DeSantis tidak menunjukkan upaya untuk mengendalikan penyebaran, ia hanya khawatir ketika Trump melakukannya.
"Virus ini jelas di luar kendali," kata dia.
Trump, yang juga politisi asal Republikan, melakukan perjalanan ke Florida pada hari Jumat untuk sebuah acara di Komando Selatan militer AS dan penggalangan dana kampanye.
Presiden telah berdebat dengan para pejabat negara bagian dan lokal serta serikat guru tentang pembukaan kembali sekolah.
Trump sebelumnya bersumpah untuk memotong dana federal ke sekolah-sekolah dan mengeluarkan siswa asing menghadiri universitas di AS kecuali sekolah mereka menawarkan kelas secara langsung. Sebagian besar dana pendidikan berasal dari kas negara dan lokal.
Jumlah infeksi yang dikonfirmasi di AS kini sudah lebih dari 3 juta, menurut penghitungan Reuters. Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa rumah sakit akan kewalahan.
Hampir 134.000 orang Amerika telah meninggal, korban yang memperingatkan para ahli kemungkinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya kasus.
Secara keseluruhan, kasus virus corona meningkat di 44 negara bagian AS dari kasus selama dua minggu terakhir dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.(*)