Corona di Bali
Usul Minimal Ada 3 Tempat Cuci Tangan, Komisi II DPRD Tabanan Cek Penerapan Protokol Kesehatan Pasar
Dalam pemantauannya, Dewan menyoroti masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Jajaran Komisi II DPRD Tabanan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan kunjungan lapangan ke tiga pasar tradisional di wilayah Tabanan dan Kerambitan, Senin (13/7/2020).
Kunjungan Lapangan ini bertujuan untuk mengecek pelaksanaan protokol kesehatan untuk menyambut tatanan kehidupan era baru atau Tabanan aman dan produktif.
Dalam pemantauannya, Dewan menyoroti masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan.
Terkait hal tersebut, dewan meminta para petugas terkait seperti kepala pasar dan Disperindag diminta terus lakukan edukasi agar masyarakat terbiasa untuk mencuci tangan.
• Tiga Tenaga Kesehatan di Buleleng Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19
• Gemerlap Pariwisata Bali Banyak Dinikmati Orang Luar, Koster Siapkan Portal Digital Satu Pintu
• Google Classroom Sempat Jadi Terpopuler, Kini TikTok dan Zoom Merajai Aplikasi Terpopuler Kuartal II
Termasuk tempat cuci tangan di sekitar pasar diperbanyak supaya tidak menimbulkan antrean panjang.
Pasar yang dipantau adalah Pasar Dauh Pala, Pasar Pesiapan di Kecamatan Tabanan dan Pasar Kerambitan di Kecamatan Kerambitan.
"Intinya pengawasan dan pembinaan untuk penggunaan APD dan PHBS perlu ditingkatkan. Karena masih ditemukan satu dua orang yang belum menggunakan masker. Tapi secara umum sebagian besar sudah menggunakan masker. Kemudian kebiasaan mencuci tangan juga perlu ditingkatkan," jelas Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara, Senin (13/7/2020).
Selain itu, kata Lara, tempat cuci tangan untuk di tempat umum seperti pasar tradisional ini harus lebih diperbanyak.
Agar jangan sampai untuk cuci tangan warga harus antre panjang.
Termasuk juga untuk social distancing masih perlu disesuaikan.
"Jika kawasan pasarnya besar, jangan hanya 1 tempat cuci tangan disediakan kurang efektif, harus ada 3 tempat minimal agar tidak menimbulkan antrean panjang," sarannya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Tabanan, I Gusti Nyoman Arya Wardana menanggapi terkait sorotan jajaran Komisi II tersebut.
Arya Wardana menyatakan, setiap koordinator pasar sudah selalu mengingatkan untuk menggunakan APD dan mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk.
"Secara umum sudah terus diingatkan untuk menggunakan APD terutama para pedagang. Pihak pasar juga sudah terus mengarahkan untuk mencuci tangan," katanya.
• 35 Pedagang Pasar Kidul Bangli Positif Covid-19, Pasat Kidul Bangli Ditutup Mulai Hari Ini
• SMPN 2 Kuta Selatan Tidak Lakukan MPLS Online, Disdikpora Minta Hentikan Tatap Muka
• Cuaca Tidak Menentu, Petani di Subak Selisihan mengeluh Pohon Cabai Layu dan Mati
Terkait penyediaan tempat cuci tangan yang masih minim, Arya Wardana mengaku siap akan menambahnya. Penambahan tersebut akan dilakukan di pasar Dauh Pala.
"Kami akan segera tambah untuk tempat cuci tangannya," tandasnya.(*)