Corona di Bali
Fasilitasi Pemasaran Produk Pangan & Sandang Lokal, Koster Programkan Pasar Gotong Royong Krama Bali
Koster menuturkan, pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) memang telah berdampak secara ekonomi dan sosial.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melalui surat edaran nomor 15036 tahun 2020, Gubernur Bali Wayan Koster membentuk program pasar gotong royong krama Bali.
Program ini dibentuk sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada acara Rapat Koordinasi Gubernur se-Indonesia 15 Juli 2020 lalu di Istana Kepresidenan Bogor.
Pada saat itu, Jokowi mengarahkan agar mengutamakan penggunaan produk lokal untuk menggairahkan para petani, nelayan, perajin, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
Koster menuturkan, pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) memang telah berdampak secara ekonomi dan sosial.
• Promo Internet Murah Telkomsel 22 Juli 2020, Kuota 30 GB Hanya Rp 100 Ribu, Begini Cara Aktivasinya
• Jelang Dimulainya Ops Patuh Lempuyang, Kasi Propam Polres Badung Tegakkan Disiplin Anggota
• Presiden Jokowi Bubarkan 18 Lembaga Nasional karena Tak Dibutuhkan dan Tak Aktif Lagi, Ini Daftarnya
Situasi ini pun mengakibatkan menurunnya pemasaran produk pertanian, perikanan dan industri lokal masyarakat Bali.
Oleh karena itu, program pasar gotong royong krama Bali ini dihadirkan guna mempercepat pemulihan perekonomian rakyat dengan memfasilitasi pemasaran produk pertanian, perikanan, dan industri lokal masyarakat Bali.
Ia berkeinginan agar pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD dan pihak swasta bisa hadir dan peduli secara bersama-sama dalam melindungi para petani, nelayan, perajin serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
"Program pasar gotong royong krama Bali adalah media yang difasilitasi oleh pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD dan pihak swasta dengan mempertemukan secara langsung antara penjual dan pembeli produk pangan dan sandang krama Bali. Produk pangan yang dimaksud adalah pangan yang menjadi kebutuhan dasar yang dikonsumsi sehari-hari," kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Rabu (22/7/2020).
Dijelaskan olehnya, bahwa program pasar gotong royong krama Bali diselenggarakan
oleh perangkat daerah pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota; instansi vertikal; BUMN; BUMD; dan pihak swasta.
Penyelenggaraan dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama antar Pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD, dan/atau pihak swasta dengan mempertimbangkan lokasi yang berdekatan dan jumlah pegawai/karyawan.
"Pendataan dan pengaturan penjual produk pangan dan sandang dilakukan oleh Dinas yang menangani urusan pangan dan sandang," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu
Pasar gotong royong krama Bali bakal dimulai 7 Agustus 2020 dan dilaksanakan setiap hari Jumat, mulai pukul 07.00 Wita sampai selesai.
"Khusus pada hari Jumat setiap awal bulan, pasar gotong royong krama Bali selain menjual produk pangan, juga menjual produk sandang Krama Bali. Pasar gotong royong krama Bali dilaksanakan secara serentak oleh pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD, dan/atau pihak swasta di Bali," jelasnya.
• Jauhkan Personil dari Covid-19, Kapolres Badung Serahkan 766 Botol Hand Sanitizer
• Kabar Duka, Sultan Kasepuhan Cirebon Wafat karena Kanker Usus, Ini Postingan Terakhir Almarhum di FB
• 11 Arti Mimpi yang Berhubungan dengan Gigit Copot, Selain Jadi Firasat Buruk juga Pertanda Rezeki
Tempat, sarana dan prasarana yang diperlukan difasilitasi oleh penyelenggara tanpa dipungut biaya agar pasar gotong royong krama Bali dapat dilaksanakan dengan baik dan tertib.