Corona di Bali

Koster Bentuk Program Pasar Gotong Royong Krama Bali, Produknya Langsung dari Petani

Melalui surat edaran nomor 15036 tahun 2020, Gubernur Bali Wayan Koster membentuk program pasar gotong royong krama Bali.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Foto: Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana saat ditemui usai konferensi pers di rumah jabatan Gubernur Bali, Rabu (22/7/2020) 

Jika masing-masing tempat memasarkan tujuh jenis komoditi seperti beras, sayur, bawang merah, bawang putih, cabai dan sebagainya, maka kurang lebih dibutuhkan sekitar 400 pedagang.

"Ada tujuh komoditi yang dipasarkan di 55 tempat. 7 kali 55 jadinya saya kan saya harus menyiapkan 400 pedagang ya. Saya malah sudah dapat 500 pedagang. Jadi minta datanya di teman-teman kabupaten, karena pedagangnya harus dari petani langsung. Ini juga sebagai upaya memutus rantai pasar produk pertanian yang terlalu panjang," jelasnya.

Wisnuardhana mengatakan, pihak ASN yang memiliki keluarga petani juga diberikan kesempatan untuk berjualan.

"Kalau misalnya keluarga saya ada yang menjadi petani sayur di Baturiti, saya minta jualan kan tidak ada masalah. Intinya adalah petani langsung atau kelompok petani langsung," tuturnya.

Namun pihaknya juga melakukan seleksi dalam memilih petani yang berjualan dengan berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota.

Pihaknya kemarin mengaku telah mengumpulkan Dinas Pertanian kabupaten/kota se-Bali dan mereka sangat antusias dengan adanya program tersebut.

"Ya mereka sekarang kan juga kesulitan menyerap produk pertanian, terutama sayur sama buah-buahan," kata Wisnuardhana. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved