Corona di Bali
Buat Kaos Berdesain Covid-19 Ala Bali, Karya Putu Windu Sucipta Dipuji Wishnutama
Putu Windu Sucipta membuat kaos dengan desain yang berhubungan dengan Covid-19. Namun dalam desain kaos tersebut tetap mempertahankan tradisi Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pandemi Covid-19 ternyata melahirkan ide untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomis.
Salah satunya dilakukan oleh Putu Windu Sucipta dengan membuat kaos dengan desain yang berhubungan dengan Covid-19.
Namun dalam desain kaos tersebut tetap mempertahankan warna tradisi Bali.
Salah satunya bisa dilihat dalam kaos berjudul "New Normal?" dimana terlihat beberapa orang yang pergi ke pura menggunakan masker dan dicek suhu tunuhnya dengan thermo gun.
• Jangan sampai Salah, Berikut Tips Membuat Smoothie yang Bisa Turunkan Berat Badan
• Harta Pinangki Sirna Malasari Capai Rp 6,8 M, Ternyata Ini Besaran Gaji Per Bulannya sebagai Jaksa
• Bikin Lantai Tak Bersih Maksimal, Hindari 4 Kesalahan dalam Membersihkan Lantai Rumah Ini
Juga pada desain "Grubug" dengan gambar raksasa dan seorang perempuan berpakaian bak legong sambil memeluk bumi.
Desain kaos ini pun menpadat pujian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama dalam pameran yang digelar di Peninsula Island, Nusa Dua pada 31 Juli kemarin.
"Pak Wishnutama bilang keren banget, keren kalau new normal ini dipakai rame-rame. Desainnya juga dibilang Bali banget dan belum pernah ditemukan di tempat lain," kata Windu yang ditemui di kediamannya, Jalan Tukad Pakerisan X, Minggu (2/8/2020) siang.
Rencananya, ia akan menghubungi Wishnutama dan akan mengirimkannya ke Jakarta.
Selain Wishnutama, pujian juga datang dari Gubernur Bali, Wayan Koster.
Koster mengatakan jika desain yang dibuat sangat unik dan belum pernah ada di Bali.
Ide pembuatan kaos ini dimulai dari adanya kebijakan tak boleh keluar rumah.
Lalu ia iseng membuat gambar digital bertema kekinian tentang Covid-19 namun dengan aksen Bali.
Setelah selesai menggambar, ia unggah di akun instagramnya.
Dari sanalah ada yang berceloteh jika gambar tersebut bagus dicetak pada baju kaos.
Ia bersama adiknya pun memutuskan untuk membuat kaos dan mulai melaunching pada 15 Juni 2020.
"Setelah dicetak ternyata banyak peminat. Dan untuk satu desain kami putuskan cetak 50 pcs agar limitid edition. Saat ini sudah ada 8 desain dari New Normal, Grubug, New Cases, Work From Home, Physical Distancing," katanya.
Bahkan baru dua bulan produksi, sudah 200 lebih kaos yang terjual ke seluruh Bali dan ke luar Bali seperti Malang, Surabaya, Lombok, dan Jakarta.
Selain itu, pesanan juga datang dari Malaysia, Istanbul, dan Australia.
Akan tetapi ia tak bisa memenuhi pesanan itu dikarenakan terkendala pengiriman.
"Sampai saat ini pesanan terus ada dan banyak peminatnya. Kaos ini diprint bukan disablon agar kualitasnya lebih baik," katanya.
Untuk desainnya sendiri, ia adaptasi dari Komik Marvel dan DC.
"Saya kan penyuka komik dari SMP juga jadi saya adaptasi dari sana desainnya. Untuk satu desain ini selesai 3 hari sampai 1 minggu tergantung banyak layer yang saya buat di aplikasi," katanya.
Dalam membuat desain ini, dirinya mengaku belajar secara autodidak tanpa pernah mengenyam pendidikan seni secara formal.
Harga kaos ini perbuahnya yakni Rp 150 ribu untuk yang warna putih dan Rp 175 ribu untuk yang warna hitam.
"Sampai saat ini omsetnya sudah puluhan juta," katanya. (*).