Kisah Komang Sugi Bekerja Jadi Buruh Angkat Barang Demi Membeli Kuota Internet untuk Belajar Daring
Pria asal Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem menjadi tulang punggung membantu orang tuanya yang berbaring sakit di rumahnya
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Komang Sugi (15), harus kerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah di masa pandemi COVID - 19.
Pria asal Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem menjadi tulang punggung membantu orang tuanya yang berbaring sakit di rumahnya.
Saat dihubungi Tribun Bali, Selasa (1/9/2020), pria yang duduk dibangku SMA ini mengaku bekerja sebagai buruh di Banjar Kangin. Mengangkat barang yang hendak dikirim ke penjual. Seperti beras, gas elpiji, & kebutuhan pokok lain.
Dia berkerja setelah belajar lewat dalam jaringan (daring) hingga pukul 20.00 wita.
• Pemilik Warung Ini Apresiasi Aksi Heroik Polisi Polresta Denpasar saat Bantu Padamkan Kobaran Api
• Mulai Hari Ini, Desa Adat Kota Tabanan Terapkan Sanksi bagi Pelanggar Pararem Pengendalian Covid-19
• BREAKING NEWS - Bangunan Gedong Pura Dalem Setra Sidayu Tojan Terbakar, Warga Bunyikan Kulkul Bulus
"Saya bekerja sejak 2 bulan lalu karena ingin bantu orang tua yang sedang berbaring sakit, dan bisa membeli kuota paketan internet per bulannya untuk belajar lewat daring,"jelas Komang Sugi, pria yang kini duduk di Kelas X.
Pihaknya bersyukur bisa membantu & meringankan beban kedua orang tuanya.
Ditambahkan, saat ini ayahnya, I Made Sawer, berbaring lemas lantaran menderita stroke sejak 3 tahun lalu, dan ibunya Ni Ketut Landep hanya jadi buruh tenun.
Saat ini ibu Sugi menganggur lantaran tidak ada pesanan tenun akibat merebaknya penyebaran COVID - 19 di beberapa negara di dunia.
"Karena kondisi ini saya kerja. Biar tetap bisa sekolah. Sempat punya niat berhenti sekolah, tetapi tidak jadi karena ada yayasan di Seraya Timur yang meminta untuk tetap belajar. Akhirnya saya tetap bersekolah sampai sekarang,"ungkap Sugi, sapaan akrabnya.
Bekerja menjadi buruh di toko sembako inisiatif sendiri.
Penghasilan setiap harinya 50 - 65 ribu, sesuai penghasilan dari warung.
Dan segala biaya kebutuhan dirumah ditanggung Komang Sugi.
Untuk biaya sekolah, seeperti SPP serta LKS tanggung yayaasan "Kakak Asuh Seraya" Desa Seraya Timur.
Anak kedua pasangan Made Sawer dan Ni Ketut Landep mengaku sangat bersyukur bisa membantu kedua orang tua walaupun sedikit. Yang penting beban orang tua terkurangi.
• Ini Cara Mendapatkan Token Gratis di Bulan September via Web PLN Maupun WhatsApp
• Ini 2 Sosok yang Diduga Jadi Perantara Uang Suap Djoko Tjandra untuk Urus Fatwa MA
• Hadiri Syukuran Polwan ke-72, Kapolresta Denpasar Sampaikan Hal Ini Kepada Jajarannya
Seandainya ada sisa uang ditabung. Sugi berdoa agar orang tuanya bisa sembuh, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa.