Kopi Langkan Bangli Masuk Kategori Citarasa Sangat Bagus, Tapi Keberadaannya Kian Meredup

Di tengah keberadaan kopi yang kian berkembang termasuk di kalangan generasi muda, kopi di Dusun Langkan justru meredup.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
ktivitas memanen kopi di Dusun Langkan, Desa Landih, Bangli 

Namun kini, harga jeruk di tingkat petani setali tiga uang dengan harga kopi terdahulu.

Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini mengatakan, tidak pantas rasanya petani di Dusun Langkan kehilangan minat membudidayakan kopi karena permasalahan harga.

Baginya, kopi di Dusun Langkan seharusnya mendapatkan harga yang lebih tinggi karena termasuk kopi arabika dengan citarasa terbaik di Bali.

Dirinya menuturkan, kopi di Subak Abian Suka Maju Dusun Langkan masuk dalam kategori citarasa sangat baik atau very good berdasarkan hasil pengujian citarasa kopi arabika di beberapa sentra produksi di Bali.

"Hasil pengujian ini termuat dalam Jurnal Manajemen Agribisnis Vol 5, 1 Mei 2017 dengan ISSN: 2355-0759 yang berjudul Merunut Potensi Kopi Arabika Sebagai Pengusung Utama Komoditas Ekspor Kopi," jelasnya.

Redam Kekecewaan Kader, Golkar Bali Akan Turun ke Badung

Terintegrasi dengan Program TOSS, Klungkung Bisa Jadi Percontohan Program HATINYA PKK

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FP Unud ini menilai, bahwa kopi di Dusun Langkan diibaratkan sebagai harta.

"Kopi Langkan adalah harta yang luar biasa. Harta itu ada, namun berdebu," pungkasnya.

Sementara itu, Kelian Subak Abian Suka Maju, I Nengah Sudiana mengatakan, luas potensi kopi di Dusun Langkan mencapai 76,1 hektare.

"Lahan ini berada di ketinggian 1.100 sampai 1.180 meter di atas permukaan laut (mdpl)," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved