1 Tahun Pernikahan, Made Umum dan Luh Putu Korniati Bersyukur Dikaruniai Bayi Kembar 3
Ni Luh Putu Korniati, sang ibu dari ketiga bayi kembar ini mengungkapkan sebelumnya tidak pernah ada firasat apapun jika akan dikaruniai 3 bayi kembar
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bayi kembar tiga berjenis kelamin perempuan lahir di tengah pandemi Covid-19 pada Selasa (2/9/2020) dini hari pukul 03.31 Wita.
Ketiga bayi kembar tersebut adalah buah hati dari pasangan I Made Umum (31) dan Ni Luh Putu Korniati (22) asal Petang, Badung.
Ni Luh Putu Korniati, sang ibu dari ketiga bayi kembar ini mengungkapkan sebelumnya tidak pernah ada firasat apapun jika akan dikaruniai 3 bayi kembar.
Putu Korniati dan suaminya baru mengetahui dan sempat kaget bahwa dirinya mengandung 3 bayi sekaligus ketika USG ketika kandungan menginjak bulan kedua.
Bahkan, sebagai calon ibu, Putu Korniati sempat merasa takut sebab kehamilan kembar tiga memiliki resiko yang tinggi untuk ibu dan bayi.
"Rasanya setelah saya melahirkan sangat plong. Terharu dan bersyukur bisa lahir sehat dan lengkap. Sempat deg-degan karena usia baru 34 minggu. Tetapi syukur berat bayi lumayan semuanya. Ini adalah anugrah untuk keluarga kami," ucapnya.
• Link Live Streaming Big Match Jerman vs Spanyol, Berikut Jadwal Lengkap UEFA Nations League
• Miliki Citarasa yang Khas, Dusun Langkan Bangli Masuk dalam Daftar MPIG Kopi Kintamani Bali
• Majelis Hakim Telah Ditetapkan, Jerinx SID Disidang Kamis Pekan Depan
Seperti sebuah kado terindah untuk I Made Umum dan Ni Luh Putu Korniati di mana usia pernikahan mereka baru menginjak 1 tahun.
Ia dan suami belum memberikan nama kepada ketiga bayi kembar perempuannya.
"Semoga anak-anak kami menjadi anak yang suputri dan membanggakan orangtua. Saya mengucapkan banyak terima kasih pada RSUP Sanglah yang sudah melayani dengan sangat baik di pagi buta. Semua sudah melayani saya dengan baik," harapnya.
Sementara, Kepala Ruang VK IGD RSUP Sanglah, Ni Wayan Muniarti menjelaskan pasien datang tanggal 02/09/2020 pukul 01.40 wita dengan keluhan keluar air ketuban.
Sesampainya di IGD Kebidanan RSUP Sanglah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Obgyn didapatkan bayi kembar 3 dengan posisi bayi pertama letak kepala, bayi kedua dan ketiga letak lintang.
• Walau Dua Kali Ditolak, Kuasa Hukum Tetap Akan Mengajukan Penangguhan Penahanan Jerinx ke Pengadilan
• Miguel Oliveira Menilai Absennya Marc Marquez Bikin Pembalap Lain Pede Jadi Juara
• Paket Kembang-Sugiasa PDIP Jembrana Besok Daftar ke KPU
"Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 8 cm dan ketuban sudah pecah. Sehingga dilakukan operasi segera tanpa menunggu hasil rapid test," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis (3/9/2020).
Di masa pandemi Covid-19, setiap ibu hamil yang akan bersalin wajib dilakukan pemeriksaan rapid test.
Namun pada kasus ini, RSUP Sanglah melakukan tindakan SC tanpa menunggu hasil rapid test sebab ada kegawatdaruratan obstetri.
Setelah selesai dilakukan tindakan, jika rapid test sebelumnya hasilnya reaktif, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan swab test di ruang perawatan.
Untuk penanganan pasien melibatkan 5 dokter, yaitu dokter obgyn, dokter anaestesi, dokter anak, dokter paru dan sejawat bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan IGD.
• Polres Badung Amankan 7 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Satu Pelaku Mengaku Jaringan Lapas Kerobokan
• SKB CPNS Denpasar Diikuti 1.017 Peserta, Wajib Bawa Hasil Rapid Test, Jika Reaktif Ini Prosedurnya
Lebih lanjut dijelaskan, selama periode tahun 2020, pihaknya sudah menangani kasus triplet (kembar 3) sebanyak dua kali.
"Secara umum kami tidak menemukan kendala yang berarti. Managemen RSUP Sanglah sudah memfasilitasi untuk menyiapkan APD Level 3 yang sesuai standar. Saat ini bayi sudah rawat gabung dengan ibu di ruang Cempaka Obstetri. Kami sebagai bidan sangat bangga ikut terlibat dalam proses kelahiran bayi kembar 3 yang lahir dalam keadaan sehat dan bisa segera rawat gabung, dimana kasus ini sangat jarang kami temukan di lapangan," tandasnya. (*)