Tips Sehat untuk Anda
92 Persen Bayi Dirawat di Rumah Sakit Karena Rotavirus, Ini Pentingnya Pemberian Vaksin
Sebuah survei menunjukkan 92% bayi yang dirawat di rumah sakit karena infeksi Rotavirus, belum pernah divaksinasi
Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ayah Bunda, terutama yang baru pertama kali menjadi orangtua, apakah pernah mendengar tentang Rotavirus?
Jika ya, apa saja yang Ayah dan Bunda ketahui tentang Rotavirus?
Sebagian besar orangtua mungkin akan menjawab diare, karena gejala ini merupakan gejala yang paling umum dialami si kecil yang terinfeksi Rotavirus.
Namun, implikasi infeksi Rotavirus tidak hanya sekadar diare saja, lho.
Yuk, simak penjelasan di bawah ini agar Ayah dan Bunda dapat memahami lebih jauh mengenai Rotavirus yang dapat membahayakan si kecil.
Dikutip dari siaran pers GlaxoSmithKline Pharmaceuticals yang diterima Tribun Bali, Kamis (4/9/2020), dijelaskan bahwa sebagian besar kasus infeksi Rotavirus terjadi sebelum usia 1 tahun.
Si kecil dilahirkan dengan sistem kekebalan yang dapat melawan sebagian besar kuman, tetapi ada beberapa penyakit mematikan yang tidak bisa mereka tangani.
• Pencegahan Rotavirus, Virus Berbahaya yang Mengancam Kesehatan Si Kecil
• Hati-hati Jika Si Kecil Alami Diare, Bisa Jadi Infeksi Rotavirus, Ini Gejalanya
• Dipakai Pengobatan Tradisional, Daun Jambu Biji Ampuh Obati Diare Hingga Diabetes
Itu sebabnya mereka membutuhkan vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
Sebuah survei menunjukkan 92% bayi yang dirawat di rumah sakit karena infeksi Rotavirus belum pernah divaksinasi.
Kebanyakan orangtua tidak mengetahui tentang vaksinasi Rotavirus.
Padahal, diare rotavirus adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, lho.
Perlu diketahui juga, ada batas usia untuk pemberian vaksin Rotavirus.
Setelah melewati usia tersebut, si kecil mungkin tidak lagi memenuhi syarat untuk vaksinasi Rotavirus.
Vaksin Rotavirus diberikan secara oral, tidak disuntikkan.