Terapi Menangis, karena Menangis Sama Pentingnya dengan Tertawa

“Saya lalu melakukan beberapa riset yang menunjukkan bahwa menangis bahkan dapat mengurangi obat-obatan untuk pasien masalah psikologi," ujar Masalawa

kompas.com
ilustrasi menangis 

Ia mengingat masa kecilnya yang miskin, sampai tidak sanggup memiliki uang 200 rupee (sekitar Rp 40.000) untuk ongkosnya ke sekolah.

Ibunya lalu menjual anting emasnya agar bisa memberi uang saku ke anaknya.

Ketika menceritakan kisah itu, Masalawala terbawa emosi dan beberapa peserta mulai menitikkan air mata. 

Hari Terakhir Promo JSM Indomaret, Diskon Beras, Minyak Goreng hingga Deterjen

Ini Tanda-tanda Seseorang Mengalami Workaholic, Kalau Tidak Bekerja Merasa Tidak Tenang

Pasca Putus dengan Richard Kyle & Tinggal di Bali, Jedar Pilih Berjuang untuk Orang yang Disayang

Di klub menangis itu, para anggotanya saling berbagi perasaan terdalam, peristiwa emosional yang sebelumnya dipendam.

Masalawala lalu memainkan musik syahdu dan meminta peserta menutup mata dan mengingat peristiwa sedih di masa lalu.

“Biasanya pengalaman ini membuat orang menjadi emosional dan menangis,” katanya.

Masalawala mengatakan, testimoni manfaat yang ia dengar di pertemuannya membuat dirinya merasa diberkati bisa menolong orang banyak hanya dengan mendorong orang untuk bercerita dan mengeluarkan air mata.

“Emosi kita bisa saja ditekan- duka, kesedihan, frustasi, dan kebencian – dan menipu dunia.

"Tetapi emosi tersebut bisa membuat kita susah tidur di malam hari.

"Menangis punya efek kuat untuk menghilangkan semua emosi negative dan membuat perasaan lebih ringan,” katanya.

4 Masker Buah Ini Ampuh untuk Menjadikan Kulit Glowing, Apa Anda Sudah Mencobanya ?

Pendapatan PHR di Badung Meningkat, Hampir Mencapai 100 Persen Sejak 31 Juli 2020

Berlangsung Malam Ini, Berikut Link Live Streaming Liverpool vs Leeds United

Awalnya di Jepang

Klub menangis pada awalnya berasal dari Jepang, negara yang penduduknya terkenal sering menekan emosi mereka.

Klub tersebut diperkirakan ada sejak tahun 2013 di Tokyo oleh pengusaha Hiroki Terai setelah ia melihat bagaimana emosionalnya seseorang setelah perceraian.

Kegiatan menangis itu dalam bahasa Jepang disebut rui katsu (aktivitas air mata), termasuk memancing air mata dengan menonton film pendek, video klip, dan puisi sedih.

Menangis merupakan bahasa komunikasi paling utama bagi manusia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved