Beberapa Hal yang Memengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita
Berikut ini beberapa hal yang memengaruhi tingkat kesuburan laki-laki dan perempuan
Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pendidikan seks tidak ditujukan untuk mengajarkan tentang hubungan seksual.
Namun memberi pengetahuan tentang upaya yang diperlukan untuk menjaga organ reproduksi.
Pendidikan seks penting diberikan sejak dini terutama sejak seorang anak beranjak remaja.
Masa remaja terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu remaja awal (12-15 tahun), remaja pertengahan (15-18 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun).
"Kesuburan atau fertilitas merupakan tolak ukur bagi laki-laki maupun perempuan untuk bisa memiliki anak. Kalau infertilitas atau mandul itu pasangan suami istri tidak bisa menghasilkan keturunan dalam kurun waktu 1 tahun," jelas dr. Rinto Riantori, Sp, OG, dalam kullwap Berani Berencana, Minggu (28/9/2020).
Lebih lanjut, beberapa hal yang memengaruhi tingkat kesuburan laki-laki adalah sebagai berikut.
- impoten atau ejakulasi dini
- radiasi
- suhu skrotum tinggi
- merokok
- alkohol dan kafein
- stres
- depresi
- berat badan
- konsumsi obat-obatan terlarang
"Sinar radiasi juga berpengaruh untuk tingkat kesuburan. Bisa ditemukan pada sinar TV dan komputer. Namun itu sangat kecil sekali dengan kemajuan teknologi yang canggih sekali. Radiasi yang tingga ada pada sinar X," tambahnya.
Secara teori, kualitas sperma dipengaruhi oleh suhu, sperma akan rusak jika suhunya panas, lalu jika seseorang mandi dengan air hangat kurang lebih 15 menit tidak berpengaruh pada tingkat kesuburan pria.
• Jangan Diabaikan, Nyeri Haid Bisa Jadi Tanda Masalah Kesuburan
• Kapankah Kesuburan Wanita Akan Menurun? Berikut Batasan Usianya
Sedangkan pada perempuan hal yang memengaruhi tingkat kesuburan adalah sebagai berikut.
- haid yang menyakitkan
- tangan dan kaki selalu dingin
- PCOS atau sindrom ovarium polistik
- gangguan pada rahim
- kerusakan tuba
- keputihan kronis
- obesitas
- tubuh terlalu kurus
- olahraga terlalu berat
- stres
- depresi
- konsumsi obat-obatan terlarang
Nyeri HaidTanda Masalah Kesuburan
Nyeri haid tidak bisa dipandang enteng.
Jangan abaikan ketika merasakan sakit saat menstruasi.
Tidak hanya sampai membuat tidak bisa beraktivitas, dan hanya bisa di tempat tidur saja karena nyeri yang amat sangat, ini juga menunjukkan kesuburan organ reproduksi perempuan.
Pasalnya nyeri haid bisa pertanda ada masalah di organ kandungan dan berhubungan juga dengan kesuburan wanita.
Dikutip dari Tribunnews, dokter spesialis kandungan Dr Arif Tanjungseto Sp.OG, mengatakan sebagian besar wanita yang datang ke tempat prakteknya dan ingin program hamil, mengeluhkan adanya nyeri haid.
“Pasien yang sebagian besar promil (Program Hamil), nyeri haid jadi keluhan nomor satu yang paling ditemui. Akhirnya dilakukan evaluasi. Biasanya berhubungan dengan endometriosis atau kista coklat,” ujar dr Arif saat IG Live, Rabu (2/9/2020).
Kista atau benjolan tumor (tidak ganas kalau ganas disebut kanker, Red) isinya cairan pekat yang berada di tuba fallopi akan menghalangi sel telur untuk masuk ke rahim.
Peradangan yang diakibatkan endometriosis dapat merusak sel telur dan sel sperma sehingga akhirnya menganggu terjadinya kehamilan.
“Bila ada pasangan yang menikah lebih dari satu tahun, apalagi pada istrinya mudah mengeluh nyeri haid harus waspada dan cek kedokter untuk dilakukan cek kesuburan,” ujarnya lagi.
• 7 Makanan Ini Bisa Menambah Kesuburan, Dapat Meningkatkan Peluang untuk Hamil
• Ingin Cepat Hamil? Berikut 5 Vitamin untuk Meningkatkan Kesuburan
Terjadinya Endometriosis
Lalu mengapa bisa terjadi endometriosis?
Secara sederhana, ketika haid, normalnya seluruh darah haid keluar semua.
Namun, ternyata ada yang tidak keluar, walaupun sebagian kecil yang mengendap di indung telur.
Endapan inilah yang akhirnya menjadi kista.
Untuk membuktikan apakah nyeri perut saat haid berhubungan dengan endometriosis atau bukan, akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Siklus Haid Jadi Penanda
Menurut dokter, pasangan yang sudah menikah lebih dari satu tahun dan akan program hamil tidak hanya istri yang dilakukan pemeriksaan tapi juga dari pihak suami.
Untuk suami pada tahap awal dilakukan pemeriksaan sperma lewat laboratorium.
Akan dicek jumlahnya, bentuknya, serta pergerakan dari spermanya.
Sementara dari pihak istri akan dilihat indung telurnya.
Sebelum dilakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan apakah siklus haidnya teratur apa tidak.
Siklus haid yang teratur dilihat 21-34 hari sekali.
Siklus yang teratur akan memudahkan menentukan masa subur seorang wanita.
“Kalau siklus haid teratur, 95 persen, fungsi indung telur baik,” katanya.
Indung telur diantaranya berfungsi memelihara sel telur, dan memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Hormon estrogen berguna untuk mematangkan seluruh fungsi reproduksi.
Sedangkan hormon progesterone berperan menyiapkan rahim untuk perkembangan janin.
Saat pemeriksaan awal biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi) dan HSG (hysterosalpingography) serta laparaskopi bila perlu.
(*)