Pilkada Serentak

Hari Pertama Kampanye, Jaya-Wibawa Tegaskan Komitmen Kampanye dengan Prokes Ketat

Kampanye Pilkada Denpasar digelar di tengah pandemi Covid-19. Hal ini membuat sejumlah pihak was-was, kampanye akan menjadi klaster baru penyebaran

Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ragil Armando
Pasangan Jaya-Wibawa dalam pembukaan kampanye Pilkada Kota Serentak 2020, Minggu (27/9/2020) malam kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kampanye Pilkada Denpasar digelar di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini membuat sejumlah pihak was-was, kampanye akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Hal ini membuat semua pasangan calon yang bertarung berlomba-lomba menerapkan kampanye virtual.

Pun begitu, kampanye konvensional juga tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Calon Walikota Denpasar nomor urut 1, I Gusti Ngurah Jayanegara mengaku bahwa pola konvensional tetap belum bisa untuk dihilangkan.

Apalagi, dalam etika ketimuran menurutnya tatap muka dilakukan sebagai bagian dari wujud menghormati orang.

BREAKING NEWS - Ditemukan Potongan Mirip Kaki di Pantai Perancak, Kuta Utara

Pentingnya Peran Fahmi Al Ayyubi di Sistem Permainan Coach Teco

Buntut Kasus Dugaan Penelantaran Pasien Covid-19, Manajemen RS Bali Med Buleleng Lakukan Investigasi

"Tapi memang kondisinya di Bali, di Denpasar, etikanya harus bertatap muka sebagai wujud menghormati orang," ujarnya di Denpasar, Senin (28/9/2020).

Hanya, ia menegaskan bahwa kampanye tatap muka dilakukan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Tetap tatap muka dengan jumlah terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Gung Jaya sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pihaknya akan lebih banyak menerapkan kampanye virtual di Pilkada ini.

Sedangkan, untuk tatap muka sendiri juga akan dilakukan dengan maksimal 15 sampai 40 orang.

"Kami lebih banyak daring dan maksimalkan tatap muka dengan 15 atau 40 orang. Kami lebih sering undang ke rumah," imbuhnya.

Ikuti BUMN CSR Award, PLN Bali Yakin Kembali Raih Predikat Gold

Luca Marini Juara, Andi Gilang Posisi 19, Berikut Ini Hasil Moto2 GP Catalunya

Hari Pertama Bertugas, Pjs. Bupati Badung Pimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Covid-19

Pun begitu, ia tidak menutup kemungkinan bahwa kampanye tatap muka tersebut dilakukan dengan cara zoom meeting dengan beberapa simpul massa dukungan di empat kedatangan se-Kota Denpasar.

"Kalau dengan teman-teman komunitas kami lebih daring, kami akan kelola akun atau istilahnya web atau fasilitas itu, sehingga kita bisa tatap muka. Nanti ada petugas kita kan bisa tatap muka online," paparnya.

Ia juga menjelaskan bahwa di hari pertama kampanye Pilkada Kota Denpasar digunakan, pasangan nomor urut 1, I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) memilih melakukan rapat tertutup dengan jajaran tim pemenangannya.

Gung Jaya juga mengaku telah menginstruksikan para pendukungnya untuk menurunkan baliho-baliho dukungan Jaya-Wibawa yang ada di seantero Denpasar.

Pemprov Bali Akan Ubah Perda Nomor 7 tahun 2019, Khususnya tentang Jabatan Direktur Rumah Sakit

Update Covid-19 di Denpasar: Lagi, Satu Pasien Meninggal, Sembuh Bertambah 8 Orang, Positif 24 Orang

Spesialis Pencurian Kos-kosan Diringkus Satreskrim Polresta Denpasar, Lakukan Aksi Sebanyak 5 Kali

Pasalnya, di masa kampanye terbuka ini untuk pemasamgan alat peraga kampanye (APK) baliho telah diberikan tempat dan jumlah oleh KPU Kota Denpasar.

"Sekarang kami menurunkan baliho, baliho ucapan selamat kita intrusksi turunkan dan harus bersih," tegas Wakil Walikota Denpasar yang saat ini sedang cuti kampanye ini.

Gung Jaya juga menegaskan kembali komtimen Jaya-Wibawa untuk melaksanakan Kampanye damai di Pilkada Kota Denpasar.

Ia bahkan, mengaku bahwa komitmen itu terdapat dalam tagline pasangan tersebut yakni vasudhaiva kutumbakam yang berarti semua bersaudara.

"Artinya kesan saya ada ajakan kampanye damai, makanya di setiap baliho kami memasang vasudhaiva kutumbakam artinya kita semua bersaudara, di Bali dikenal dengan konsep menyama-braya. Vasudhaiva kutumbakam ada tiga hal yang menjadi pondasi, ada kerukunan di sana, ada keselarasan, dan kepatutan," jelasnya.

Ia juga memberikan pesan kepada para pendukungnya untuk saling menghormati dan menghargai masyarakat yang memiliki dukungan berbeda di Pilkada nanti.

"Kepatutan ini senantiasa mengedepankan paras-paros ngawi sukaning wong len, artinya kami saling menghargai, menghormati yang terpenting itu membuat orang lain senang," harapnya.

Bahkan, ia mengaku sebelum masa kampanye telah melakukan kegiatan ngelawar bersama pasangan nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta) sebagai bagian komitmen mewujudkan Pilkada damai di masa pandemi.

"Sebenarnya sebelum ada kampanye damai kan kami sudah pernah menyelenggarakan ngelawar bersama, itu artinya kami sudah mempunyai komitmen mewujudkan Pilkada damai dan menyama braya di Kota Denpasar ini, karena kita sadar sekarang saatnya ada pandemi Covid-19," paparnya.

"Kami ikut memberikan kesejukan di pelaksanaan Pilwali ini harapan dan tujuan kami, kami tidak ingin menambah masalah baru," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved