Corona di Indonesia
Jokowi Sebut Ekonomi Tak Boleh Dikorbankan Meski Pemerintah Prioritaskan Kesehatan
Jokowi mengatakan, mengorbankan sektor ekonomi tak ubahnya mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
TRIBUN-BALI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, sektor ekonomi tidak boleh dikorbankan meskipun pemerintah saat ini tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Jokowi mengatakan, mengorbankan sektor ekonomi tak ubahnya mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
"Memprioritasken kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi. Karena jika kita mengorbankan ekonomi itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan, strategi pemerintah sejak awal adalah mencari titik keseimbangan.
• Donald Trump Positif Corona, Media China: Akan Berdampak Negatif pada Pemilihannya Kembali
• Daftar 10 Artis Hollywood dengan Bayaran Terbesar Periode Tahun 2020
• Pesangon PHK Turun Jadi 25 Kali Upah Diatur Dalam RUU Cipta Kerja, Ini Rinciannya
Terkait itu, Jokowi menekankan pentingnya penerapan pembatasan sosial berskala mikro atau micro-lockdown ketimbang melakukan lockdown di tingkat kota, kabupaten atau provinsi.
Menurut Jokowi, lockdown di tingkat kabupaten, kota atau provinsi dapat mengorbankan kehidupan masyarakat.
"Kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam untuk mengatasi masalah Covid tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat, ini yang harus kita lakukan," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta publik untuk tidak menganggap Pemerintah bersikap mencla-mencle terkait penyesuaian kebijakan di tengah pandemi Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, pandemi Covid-19 merupakan masalah baru yang terjadi di seluruh negara di mana belum ada negara yang dapat mengeklaim telah memiliki solusi terbaik.
"Belum ada negara yang berani mengklaim sudah menemukan soslusi yang terbaik. Tiap negara juga berbeda-beda masalahnya, berbeda cara dalam menanganinya, jadi kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengklaim penanganan Covid-19 sudah cukup baik bila dibandingkan negara-negara dengan jumlah penduduk besar dengan jumlah kasus Covid-19 yang lebih besar juga.
Berdasarkan data 2 Oktober 2020, Indonesia berada pada posisi 23 di tingkat kasus positif Covid-19 dari semua negara-negara di dunia dengan jumlah sebanyak 295.499 kasus.
Di atas Indonesia, terdapat sejumlah negara yang juga berpenduduk besar dengan jumlah kasus yang terpaut jauh bantara lain Amerika Serikat dengan 7.495.136 kasus, India dengan 6.397.896 kasus, dan Brazil dengan 4.849.229.
Selain itu, Jokowi juga mengklaim pencapaian ekonomi Indonesia di tengah pandemi tidak buruk-buruk amat.
• Viral Aksi Begal Menggunakan Pistol di Legian Kuta, Begini Kata Polisi
• Masker Kopi dan Manfaatnya untuk Kecantikan Wajah
• Terekam CCTV, 3 ABG Pembobol Rumah Kadek Wilantari Diringkus, Polisi: Loncat Tembok & Congkel Lemari
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut ada banyak negara lain yang memikul beban ekonomi lebih parah dibandingkan Indonesia.