Kasus Narkoba di Bali Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Kapolda: Kasus Kecil-kecil
Menurut data Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali, kasus narkoba di Bali masih tetap ada, bahkan meningkat dari sebelum pandemi Covid-19
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 ternyata tak membuat bisnis narkoba di Bali menurun.
Menurut data Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali, kasus narkoba di Bali masih tetap ada, bahkan meningkat dari sebelum pandemi Covid-19.
Terkait masalah kasus narkoba di Bali selama pandemi Covid-19, Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose mengatakan, kasus narkoba di Bali memang masih ada, tapi kasus kecil-kecil.
"Kalau narkotik secara kecil-kecil untuk di Bali masih ada sedikit," kata Golose usai mengikuti acara pelantikan dan pengukuhan pengurus Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Bhayangkara di Gedung PRG Polda Bali, Denpasar, Bali, Rabu (7/10/2020).
Untuk mencegah kasus narkoba di Bali semakin meningkat, Golose mengaku akan mengatasi dengan berbagai operasi yang dilakukan Polda Bali, khususnya Ditnarkoba Polda Bali.
"Kami lakukan operasi-operasi, khususnya untuk melindungi rakyat Bali," kata jenderal bintang dua yang sempat mendapat penghargaan karena berhasil membekuk teroris Dr Azahari itu.
• Melalui TMMD ke-109, Warga Kota Denpasar Diajak Perangi Narkoba, Bayang-bayang Kasus Menghantui
• Tekan Peredaran Narkoba, BNN Kabupaten Badung Akan Kumpulkan Pengusaha Jasa Ekspedisi
Sebelumnya, Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes Pol Mochamad Khozin mengungkap, di masa pandemi Covid-19 ini, jumlah pengguna narkoba di Bali meningkat.
Tak hanya pengguna, Khozin juga mengungkap pengedar narkoba pun bertambah di masa pandemi Covid-19 ini.
"Keduanya (pengguna dan pengedar) bertambah di masa pandemi Covid-19 ini," kata Khozin saat menggelar jumpa pers di Mapolda Bali, Denpasar, Bali, Selasa (14/7/2020) lalu.
Khozin mengatakan, biasanya orang yang baru pemula memakai narkoba membeli narkoba dalam jumlah yang sedikit.
Namun demikian, lama kelamaan pengguna narkoba tersebut akan menjadi pengedar.
"Kalau orang baru pemula pemakai, itu dia musti belinya nol koma sekian dipakai sendiri. Kalau sudah terbiasa memakai, pasti dia juga akan menjual kepada teman-temannya. Mungkin dia cari sasaran lah," kata Khozin.
Dari hasil pengembangan Ditresnarkoba Pold Bali, jumlah narkoba yang beredar ke Bali masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan Sumatera dan Kalimantan.
• Dua Pegawai KSOP Benoa Diamankan Polres Karangasem Karena Diduga Terlibat Peredaran Narkoba
• Cegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Kerja, BNN Kabupaten Badung Gelar Rakor
"Jadi masuknya narkoba ke Indonesia itu melalui dua jalur biasanya. Sumatera dan Kalimantan. Yang ke Bali ini sebenarnya jumlah yang kecil-kecil. Karena sudah beredar di mana-mana," kata Khozin
Khozin juga mengungkap, narkoba yang masuk dari jalur Sumatera dan Kalimantan itu, datang dari Vietnam.