Bandara Ngurah Rai Raih Sertifikat SCI, untuk Mendukung Rencana Travel Bubble dengan Korea Selatan
Beberapa hal terkait penerapan protokol kesehatan Bandara Bali yang patut diapresiasi dan dapat dijadikan contoh bagi pengelola bandara lainnya
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, salah satu bandara kelolaan Angkasa Pura I, resmi meraih sertifikat Inisiasi Koridor Sehat atau Safe Corridor Initiative (SCI) dari Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang berbasis di Korea Selatan.
Sertifikat SCI ini secara resmi diserahkan oleh Deputy Director of Overseas Business Group IIAC Vin Kim kepada Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji dan Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Dendi T. Danianto di Novotel Bali Airport, Kamis (15/10/2020).
Beberapa hal terkait penerapan protokol kesehatan Bandara Bali yang patut diapresiasi dan dapat dijadikan contoh bagi pengelola bandara lainnya di dunia.
Diantaranya yaitu perlengkapan yang memadai untuk mencegah terjadinya penyebaran virus seperti kamera pengukur suhu badan, meja informasi dengan video panduan dan layanan pelanggan virtual, mesin pencuci tangan, dan lainnya.
Baca juga: Dinsos Tabanan Pastikan Kadek Rustiani dan Adiknya yang Yatim Piatu Sudah Dapat Bantuan Pemerintah
Baca juga: LPSK Lakukan Asesmen terhadap 39 Korban Tindak Pidana Terorisme Bom Bali I dan II
Baca juga: Digelar di Bali, LPSK Bayar Kompensasi kepada 5 Korban Tindak Pidana Terorisme Poso dan Wonokromo
Lalu petugas bandara yang diposisikan secara tepat pada area antrean untuk membantu penumpang mematuhi protokol kesehatan; dan penanda lantai untuk jaga jarak diletakkan dengan baik di seluruh area bandara bahkan di toilet.
Adapun beberapa rekomendasi yang diajukan IIAC untuk peningkatan pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu penambahan jumlah hand sanitizer, dan penambahan titik media komunikasi atau banner yang berisi pesan kesehatan dengan visibilitas yang lebih baik.
Kerjasama penerapan SCI antara Bandara Incheon di Korea Selatan dan Bandara I Gusti Ngurah Bali bertujuan untuk membentuk koridor yang aman bagi pelancong (traveler) dari Bandara Incheon Korea Selatan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Dan begitu juga sebaliknya sehingga diharapkan dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara pada rute ini.
"Sertifikat SCI ini juga dapat mendukung rencana Pemerintah untuk membuka travel bubble dengan Korea Selatan, khususnya Incheon," ujar Dendi.
Berdasarkan data internal Angkasa Pura I, terdapat pertumbuhan trafik penumpang 31 persen pada rute Incheon - Bali yaitu dari 303.982 penumpang pada 2018 menjadi 398.223 penumpang pada 2019.
Namun pada periode Januari- September 2020, trafik penumpang pada rute dua bandara tersebut hanya mencapai 85.868 penumpang akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020.
Oleh karena itu diharapkan koridor aman antara Bandara Incheon dengan Bandara Bali dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali terbang pada rute ini dan pada akhirnya kembali meningkatkan trafik pada rute ini.
Adapun entitas yang terlibat pada proyek percontohan SCI ini tidak terbatas pada pengelola Bandara Incheon dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali saja.
Namun juga melibatkan afiliasi terkait di Bali dan Icheon seperti maskapai, penyedia akomodasi, restoran, transportasi darat, dan layanan perhotelan di mana para entitas ini juga akan diverifikasi dan dinilai menggunakan standar SCI.
Baca juga: Tata Janeeta Nikahi Mantan Suami Angelina Sondakh, Mehdi Zati Tinggal Kenangan
Baca juga: Danilo Petrucci Akan Lanjutkan Tren Positif di MotoGP Aragon 2020
Baca juga: Hotman Paris beri Selamat terkait UU Omnibus Law: Majikan bisa Dipenjara Pekerja
Dengan diraihnya Sertifikat SCI oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali maka Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali otomatis menjadi anggota jaringan bandara SCI dan memiliki kapabilitas untuk melakukan penilaian dan verifikasi terhadap entitas afiliasi (pelaku usaha hospitality) di Bali sesuai standar pedoman SCI.
Terkait hal ini, IIAC dan Angkasa Pura I akan melakukan finalisasi prosedur dan operasional yang diperlukan untuk perluasan konsep SCI yang mencakup entitas afiliasi lain di Bali.
Tentang Safe Corridor Initiative dari IIAC
SCI sendiri merupakan aliansi para pengelola bandara dan juga meliputi pelaku bisnis nonbandara yang diinisiasi IIAC di mana akan menjaga keandalan operasional bandara melalui penerapan sejumlah kriteria kesehatan dan keamanan.
Para anggota yang tergabung dalam SCI harus berhasil melewati proses penilaian, membentuk bagian dari program konsultansi.
SCI bertujuan untuk membantu pemulihan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara dan membangkitkan kembali industri aviasi dengan menjaga kenyamanan psikologis dan membangun persepsi positif pengguna jasa bandara mengenai aktivitas transportasi udara.(*)