Corona di Bali

Objek Wisata Penglipuran Mulai Dikunjungi Wisatawan Domestik, Kunjungan Tertinggi Mencapai 175 orang

Wisatawan domestik pun mulai mengunjungi objek wisata Penglipuran yang terkenal dengan kebersihannya itu.

Istimewa
Suasana Desa Wisata Penglipuran pasca dibuka Senin (19/10/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Objek wisata Desa Penglipuran telah kembali dibuka sejak Sabtu (17/10/2020).

Wisatawan domestik pun mulai mengunjungi objek wisata yang terkenal dengan kebersihannya itu.

Pantauan di sekitar lokasi, wisatawan yang hendak memasuki Desa Penglipuran wajib menjalani pengecekan suhu tubuh.

Selanjutnya wisatawan juga diwajibkan melakukan cuci tangan pada tempat yang telah disediakan.

Baik di dekat pintu masuk utama, maupun yang tersedia di setiap rumah warga.

Baca juga: DPRD Bali Minta Rapid dan Swab Test Tanpa Bayar

Baca juga: Jika Pariwisata Belum Pulih Desember 2020, Pemprov Bali Bakal Perjuangkan Kredit Lunak ke Pusat

Baca juga: Kodam IX/Udayana Kembali Terima CSR Dua Unit Mobil Ambulans, Momen Tepat di Tengah Pandemi

Menurut Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat, sejak dibuka pada Sabtu (17/10/2020) kunjungan wisatawan ke Penglipuran berangsur-angsur kembali normal.

Kendati pihaknya tidak menampik, jika jumlah kunjungan berbeda pada saat sebelum pandemi Covid-19.

“Walaupun dibuka secara umum kita di Bali kan tidak seperti sebelum masa pandemi ini. Mungkin dari segi keuangan, atau mungkin masih memiliki rasa khawatir,” ungkapnya Senin (19/10/2020).

Baca juga: Siapa yang Uang Tabungannya Paling Banyak? Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD Pengurangan dan Nilai Mata Uang

Baca juga: TMMD ke-109 Rampung, Akses Distribusi Hasil Pertanian hingga Objek Wisata Persawahan

Baca juga: Tagar Mosi Tidak Percaya Trending, Mengiringi Aksi Demo Ribuan Mahasiswa ke Istana Hari Ini

Supat menyebutkan, pada hari normal yakni Senin, tingkat kunjungan mencapai 50 hingga 100 orang.

Sedangkan pada akhir pekan, yakni Sabtu hingga Minggu, kunjungan wisawatan mencapai ratusan orang.

“Pada hari Minggu tingkat kunjungannya berkisar antara 150 hingga 175 orang. Kebanyakan memang tamu domestik,” ucapnya.

Lebih lanjut disebutkan, untuk mencegah kerumunan maka Penglipuran tetap menerapkan protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan, serta jaga jarak.

Baca juga: Terlalu Baik, 4 Zodiak Ini Paling Gampang Dimanfaatkan Orang Lain, Libra Membuat Orang Lain Senang

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 20 Oktober 2020, Libra Percayai Intuisi, Pisces Jangan Terbawa Godaan

Baca juga: Reporter Harian Terkemuka di Amerika Ini Terpaksa Disanksi Setelah Masturbasi Saat Panggilan Zoom

Berkaitan dengan menjaga jarak, Supat menjelaskan, pihaknya menerapkan pembatasan 50 persen bagi pengunjung Penglipuran.

“Kita tetap menjunjung tinggi program pemerintah dalam rangka melaksanakan protokol kesehatan. Artinya jangan sampai berkerumun. Misalnya kapasitas maksimal Penglipuran 500 orang, maka hanya 250 orang yang diperbolehkan berkunjung,” ungkapnya.

Rumah adat Desa Penglipuran dengan halaman yang terlihat sangat bersih dan rapi, Bangli, Bali, Sabtu (16/11/2019).
Rumah adat Desa Penglipuran dengan halaman yang terlihat sangat bersih dan rapi, Bangli, Bali, Sabtu (16/11/2019). (Tribun Bali/Noviana Windri)

Baca juga: 5 Orang Terjaring Tak Pakai Masker di Baler Bale Agung Jembrana, Dikalungi Papan Pelanggar Prokes

Baca juga: Siswi SMP Buleleng Ngaku Disetubuhi 10 Pelaku di Lokasi Berbeda

Sedangkan disinggung pemberlakuan sif kunjungan, Supat mengaku antisipasi tersebut akan diterapkan bilamana kunjungan dirasa membeludak.

Salah satunya pada momentum akhir tahun yang diakui merupakan high seasson.

“Semoga masih wajar-wajar saja. Namun jika melebihi dari kapasitas, otomatis akan kita batasi kunjungan serta membagi sif-sifnya,” tandas dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved