Vaksinasi dan Imunisasi Sering Dianggap Sama, Padahal Inilah Perbedaannya

banyak orang yang seringkali menganggap vaksinasi dan imunisasi sebagai hal yang sama, padahal keduanya berbeda.

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Noviana Windri
Ilustrasi - Siswa mengikuti penyuntikan imunisasi dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 8 Sumerta Denpasar, Jumat (14/8/2020). Jenis imunisasi yang disuntikkan adalah imunisasi MR untuk mencegah campak dan Rubella (campak jerman) yang diberikan kepada murid kelas 1 SD lelaki dan perempuan.Dan imunisasi HPV untuk mencegah kanker mulut rahim yang diberikan kepada murid kelas 6 SD perempuan. 

Efek perlindungan dari imunisasi juga tidak berlaku seumur hidup.

Perlindungan imunisasi paling lama biasanya hanya bertahan puluhan tahun, seperti vaksin tetanus yang dapat bertahan hingga 30 tahun.

Setelah itu, kita memerlukan vaksin tambahan jika masa perlindungannya sudah berakhir.

Beberapa imunisasi, seperti vaksin batuk rejan, hanya mampu memberikan perlindungan sekitar lima tahun.

Sedangkan imunisasi influenza diperlukan setiap tahun karena sering terjadi perubahan jenis virus flu.

Pentingnya imunisasi
Sebelum ditemukannya vaksin untuk imunisasi, berbagai penyakit menular - seperti influenza, campak, dan rubella- membuat banyak orang meninggal.

Sejak vaksin dikembangkan, angka kematian karena penyakit menular tersebut turun drastis. Di Amerika Serikat, misalnya.

Sebelum ada vaksin hampir semua penduduk AS terkena campak dan ratusan orang di antaranya meninggal dunia.

Akan tetapi, penemuan vaksin membuat kasus campak semakin berkurang bahkan hampir tidak pernah ditemukan lagi.

Lalu ada pula epidemi rubella yang terjadi pada tahun 1964 hingga 1965 membuat 12,5 juta penduduk AS terinfeksi dan belasan ribu bayi meninggal.

Berkat adanya vaksin, tahun 2012 Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hanya mendapatkan laporan 15 kasus rubella pada tahun 2012.

Melihat fenomena itu, hal yang sangat masuk akal jika penemuan vaksin menjadi aspek penting dalam kesehatan masyarakat.

Selain itu, vaksin tidak hanya melindungi diri sendiri namun membantu pencegahan penyakit menular agar tidak menyebar.

Jika ada banyak orang dalam suatu komunitas mendapatkan vaksin, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Adanya herd immunity akan membuat peluang penyebaran penyakit semakin kecil. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Dianggap Sama, Ini Beda Vaksinasi dan Imunisasi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved