Fakta Unik Cabai, Punya Kandungan Vitamin C Lebih Tinggi daripada Jeruk
Sebuah studi mengamati setengah juta orang dewasa di China dan menemukan bahwa mereka yang makan makanan pedas memiliki risiko kematian 14 persen lebi
TRIBUN-BALI.COM – Toleransi setiap orang terhadap cabai berbeda-beda.
Misalnya beberapa orang suka menyantap 5 buah cabai rawit dalam sekali makan, tapi ada juga yang hanya makan satu buah cabai sudah sangat merasa pedas.
Mungkin kamu harus berusaha lebih keras untuk mentoleransi rasa pedas itu.
Karena ada banyak sekali penelitian baru yang menunjukkan bahwa cabai adalah makanan super.
Baca juga: Makna Isi Sumpah Pemuda dan 13 Tokoh Dibalik Sejarah 28 Oktober
Baca juga: Berkaca Peningkatan Kasus Covid-19, Libur Panjang Besok, Satgas di Bali Siapkan Antisipasi Ekstra
Baca juga: Kiwil Nikahi Janda Bernama Venti Figianti, Meggy Wulandari Ungkap Sosok Istri Baru Kiwil
Sebuah studi mengamati setengah juta orang dewasa di China dan menemukan bahwa mereka yang makan makanan pedas memiliki risiko kematian 14 persen lebih rendah.
Penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa cabai, terutama bahan aktif di dalamnya yang memberikan panas, capsaicin menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Untuk itu simaklah sederet fakta menarik cabai di bawah ini, seperti dikutip Grid.ID dari laman Mental Floss dan Inside Hook:
Baca juga: Ratapan Tangis Vanessa Angel di Ruang Sidang : Pak Hakim, Jangan Pisahkan Saya dengan Anak
Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Selasa 27 Oktober 2020, Kelas 4-6 SD: Perahu Kora-kora
Baca juga: Pembunuhan Sadis Yulia Terungkap, Ini Motif Eko Tega Habisi Rekan Bisnisnya Karena Utang Rp 145 Juta
Cabai rawit membantu membakar lebih banyak kalori dengan menaikkan suhu inti tubuh selama proses pencernaan.
Terlebih lagi, mereka memicu reaksi di usus yang memberi tahu sistem saraf untuk menghasilkan lebih banyak lemak coklat, yaitu lemak sehat yang mengeluarkan kalori.
Cabai juga mengurangi nafsu makan dengan memaksa minum lebih banyak air untuk menenangkan diri serta dengan mengalihkan pikiran, sehingga membuat lupa bahwa kamu lapar.
Baca juga: Nikahi Mantan Buruh di Bali, Gadis 15 Tahun ini Akui Niat Menikah karena Malas Sekolah
Baca juga: Soal dan Jawaban SD Kelas 4-6 di TVRI, Selasa 27 Oktober: Mengapa Perahu Kora-Kora Istimewa?
Baca juga: Ditanya Cita-cita, Jenita Janet Ngaku Ingin Jadi Istri Penurut dan Urus Anak
Cabai melepaskan endorfin dan dopamin yang membuat kamu merasa nyaman, karena otak mengartikan luka bakar dari cabai sebagai rasa sakit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan rasa euforia yang mirip dengan "runner's high".
Cabai juga meredakan nyeri otot dan artritis jinak berkat endorfin yang disebutkan di atas, dan juga dengan menghambat zat P, yaitu neuropeptida yang menyebabkan peradangan.
Berkat capsaicin dan kerabatnya, “capsaicinoids,” cabai meningkatkan kesehatan jantung dalam beberapa cara.
Baca juga: Tak Miliki Ilmu Farmasi, Mufida Nekat Edarkan Obat-obatan yang Tidak Berizin
Baca juga: Badung Kembali Terapkan Denda Bagi Pelanggar Prokes
Mereka menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi penumpukan kolesterol dalam tubuh dan meningkatkan pemecahan ekskresinya.
Kemudian, mereka memblokir aksi gen yang membuat arteri berkontraksi.