Malaria Hingga Radang Ginjal, Ini Tamba Tradisional Bali Non Kimia

I.B. Suatama, Dosen Prodi Ayurweda UNHI, menjelaskan bahwa warisan leluhur Bali selain sastra dan budaya, juga ada pengetahuan tentang obat-obatan

Tribun Style
Ilustrasi herbal. 

Sedangkan untuk luka, daunnya ditumbuk, lalu luka dibersihkan dengan rebusan daunnya setelah itu tumbukan ditempel sebanyak dua kali sehari.

Tumbuhan Turi/Tui dengan nama Sesbania Grandiflora, memiliki efek farmakologis sebagai penyejuk kulit di bunganya.

Sementara kulit batangnya, bisa mengurangi rasa sakit atau sebagai analgetik dan daunnya mencairkan gumpalan darah dengan peluruh kencing/diuretik.

Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain, sariawan, dengan cara kulit batang sejari direbus airnya lalu dipakai kumur. Sedangkan radang tenggorokan, daunnya segenggam direbus, dikumur dan diminum.

Bahkan untuk keputihan, rebusan daunnya bisa ditambah kunyit sejempol.

Lalu diminum rebusannya ¾ gelas pagi, siang, dan malam.

“Untuk batuk berdahak, akar turi sejari telunjuk, bisa direbus. Lalu air rebusannya ditambah madu dan diminum setengah gelas teh, pagi, siang, hingga malam,” sebutnya. Ia menjelaskan, cara pengembangbiakan tanaman obat itu bisa dengan bijinya, atau stek. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved