Wujudkan Penggunaan Energi Bersih, Koster Lakukan Uji Coba Bus Listrik di Denpasar

Bali mempunyai program mandiri energi dengan menggunakan energi bersih. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali / Rizal Fanany
Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan ujicoba Bis Listrik di Jayasabha, Denpasar, Jumat (6/11/2020).Penggunaan kendaraan bermoror listrik berbasis baterai ini sebagai upaya penerapan transportasi ramah lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas polusi. 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali mempunyai program mandiri energi dengan menggunakan energi bersih.

Hal ini dibuktikan dengan keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.

Dengan adanya Pergub tersebut maka pembangkit tenaga listrik yang akan dibangun di Bali semuanya harus menggunakan bahan baku yang bersih.

Maka dari itu, pembangkit tenaga listrik tidak boleh menggunakan bahan yang berasal dari fosil, seperti batubara, solar dan minyak.

Akan tetapi harus berbasis pada energi yang bersih, seperti gas, tenaga surya, air, angin, gelombang dan sumber-sumber energi baru terbarukan yang lain.

Baca juga: 4.814 Orang Terima BST Peralihan dari Kemensos, Penerima Diberikan Rp 300 Ribu Tiap Bulan

Baca juga: Samuel Reimas Latihan Bareng Eks Kiper Bali United Kadek Wardana di Ubud

Baca juga: Walikota Rai Mantra Buka Konferensi PGRI Denpasar, Harap PGRI Lebih Inovatif Memajukan Pendidikan

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, sejalan dengan upaya menghasilkan energi yang bersih maka penggunaan energi juga harus bersih.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam penggunaan energi yang bersih di antaranya dengan menggunakan kendaraan listrik.

Dalam upaya penggunaan kendaraan listrik, pihaknya kini mulai melakukan ujicoba kendaraan angkutan berupa bus listrik di Kota Denpasar bersamaan dengan ujicoba bus untuk angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Saya kira dengan bus listrik ini tidak akan ada keluar asap yang nyembur mengotori udara," kata Koster dalam acara peluncuran ujicoba bus listrik di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jum'at (6/11/2020).

Baca juga: Periode Bulan Oktober 2020, Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Tumbuh 30 Persen

Baca juga: Koster Klaim Timbulan Sampah Plastik di Hotel, Restoran dan Swalayan Berkurang Sampai 90 Persen

Baca juga: Ibu Kaget Suara Tabrakan Mobil Seperti Ledakan Bom, Suami Dan Anak Saya di Dalam

Selain bus listrik, Koster juga mengaku akan mendorong agar di Bali terdapat sepeda motor listrik.

Saat ini pun di Pulau Dewata sudah mulai ada showroom yang menjual sepeda motor listrik berbasis baterai.

Penggunaan sepeda motor dan mobil listrik ini nantinya akan diarahkan sesuai sistem zonasi secara terarah mulai 2021 mendatang.

"Coba sekarang ini kalau dari Gilimanuk ke Denpasar sekian kendaraan, atau juga di mana, di Jakarta begitu parah, itu semua kendaraan yang lalu-lalang yang padat seperti itu, semua mengeluarkan asap yang hitam. Jadi udaranya kotor sekali," kata dia.

Menurutnya, jika udara sudah kotor maka sudah pasti tidak sehat untuk dihirup.

Baca juga: Tanaman Hias Jadi Incaran di Masa Pandemi, Janda Bolong Paling Diburu

Baca juga: Modifikasi Mesin Tanpa Izin, Pembalap Yamaha Bungkam, Gelar Juara Dunia Konstruktor jadi Tertutup

Baca juga: Donald Trump Mengamuk di Twitter Merasa Dicurangi, Greta Thunberg Sindir Pedas: Tenang Donald!

Jika udara yang tidak sehat ini dihirup pasti akan menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti gangguan paru-paru, pernapasan dan sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai upaya mewujudkan alam yang bersih, kata Koster, salah satu penyokongnya yakni melalui transportasi yang ramah lingkungan sehingga tidak membuat polusi.

"Jadi bus listrik ini bagus banget," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

Menurut Koster, selain tidak mengeluarkan asap dan tidak mencemari lingkungan, keberadaan sepeda motor listrik tidak berbunyi atau berisik sehingga tidak membuat polusi suara.

Maka dari itu kendaraan motor listrik berbasis baterai dapat menyebabkan udara lebih sehat dan bersahabat bagi telinga.

Ke depan, wilayah-wilayah seperti Kuta, Sanur bakal dirancang dengan transportasi yang ramah lingkungan.

"Jadi nanti kita akan terapkan zonasi untuk penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," tegasnya.

"Jadi itu bagus banget. Jadi sekarang itu, sekarang karena masih pandemi sedang dibuat tatanan untuk melaksanakan Pergub ini, sehingga 2021 nantinya akan ditancap di sejumlah wilayah. Kantor-kantor, pegawai mulai beralih dari sarana sepeda motor, mobil, dan menggunakan kendaraan listrik," tuturnya.

Selain melalui kendaraan, penggunaan energi ramah lingkungan juga bakal didorong di berbagai tempat, yakni melalui perumahan, hotel, restoran hingga kantor pemerintahan.

Penerapan energi ramah lingkungan di berbagai tempat tersebut dilakukan dengan menggunakan panel surya.

Menurut Koster, program ini sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.

Dikarenakan perizinan hotel, restoran, rumah, perkantoran ada di pemerintah kabupaten dan kota, maka Koster mengaku bakal mengajak para bupati/wali kota untuk kumpul bersama.

Koster menjelaskan, program ini merupakan implementasi langsung dari visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai upaya menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera, bahagia, sekala niskala.

Visi tersebut bertujuan untuk menyelaraskan, menyeimbangkan dan mengharmoniskan pembangunan alam, manusia serta krama Bali.

Implementasi program tersebut tidak hanya berada di bidang energi saja, tetapi juga di bidang pangan dengan penerapan pertaniannya organik.

Selain di bidang pertanian, upaya menjadikan Bali yang bersih juga dilakukan pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, mata air dan laut.

Hal ini dilakukan melalui Pergub Bali Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai dan Laut.

"Jadi saya kira kalau bisa begitu, keren Bali, keren banget. jadi alamnya bersih, airnya juga bersih karena tidak boleh dibuangin sampah. Kemudian juga pertaniannya itu bersih karena tidak menggunakan zat-zat kimia, harus menggunakan pupuk organik," tuturnya.

Koster berharap semua yang masuk ke dalam tubuh, baik yang dikonsumsi dan udara yang dihirup menjadi bersih. Melalui upaya ini, logikanya orang akan menjadi lebih sehat dan usianya bisa menjadi lebih panjang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved