4.814 Orang Terima BST Peralihan dari Kemensos, Penerima Diberikan Rp 300 Ribu Tiap Bulan

Kementerian Sosial mengucurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) peralihan dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Dinsos Buleleng saat menyerahkan BST Peralihan kepada sejumlah penerima beberapa waktu lalu 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG – Kementerian Sosial mengucurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) peralihan dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).

Di Buleleng, jumlah penerima BST Peralihan ini sebanyak 4.814 orang, yang tersebar di 32 desa.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dan Penanganan Fakir Miskin, Nyoman Mariani Febrianti dikonfirmasi pada Jumat (6/11/2020) mengatakan, BST Peralihan ini diberikan untuk jatah bulan Oktober, November dan Desember.

Penerima setiap bulannya diberikan sebesar Rp 300 ribu.

Baca juga: Samuel Reimas Latihan Bareng Eks Kiper Bali United Kadek Wardana di Ubud

Baca juga: Walikota Rai Mantra Buka Konferensi PGRI Denpasar, Harap PGRI Lebih Inovatif Memajukan Pendidikan

Baca juga: Pacar Digoda, ABG ini Ikat Kaki dan Tangan Sebayanya Lalu Dibiarkan Tewas Tenggelam di Kubangan

“Jadi Kementerian Desa ngirim data nama-nama orang yang sebelumnya menerima BLT DD, ke Kemensos untuk dialihkan ke BST. Di Buleleng, data yang dikirim oleh Kemendes sebanyak 4.814 orang. Jadi itu data murni dari pusat. Bantuan sudah mulai kami serahkan pada minggu lalu,” terang Mariani.

Dengan adanya BST Peralihan ini, masing-masing pemerintah desa diimbau untuk lebih teliti saat memberikan BLT DD gelombang ketiga.

Pasalnya bagi masyarakat yang sudah mendapatkan BST Peralihan, tidak diperkenankan untuk menerima BLT DD gelombang ke tiga.

Baca juga: Koster Klaim Timbulan Sampah Plastik di Hotel, Restoran dan Swalayan Berkurang Sampai 90 Persen

Baca juga: Makin Mantap Pindah, Ashanty Beli Hotel di Bali, Intip Potret Mewahnya

Baca juga: Trump Jadikan Gedung Putih Pusat Komando Tim Kampanye? Unit Khusus Turun Tangan

“Kalau ada desa yang sudah menganggarkan untuk pemberian BLT DD gelombang ketiga, masih tetap bisa dilaksanakan. Asal penerimanya tidak boleh double. Artinya, kalau ada warganya sudah menerima BST Peralihan, bantuan BLT DDnya bisa dialihkan ke penerima lain yang memang belum mendapatkan bantuan. Karena BST Peralihan ini tidak semuanya diberikan kepada penerima BLT DD,” jelas Mariani.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Nyoman Agus Jaya Sumpana mengaku belum menerima laporan dari masing-masing desa, terkait mampu atau tidaknya desa dalam menyalurkan BLT DD gelombang ketiga.

Pasalnya, hingga saat ini aparat desa masih melakukan musyawarah dengan seluruh warganya.

Baca juga: Terbukti Edarkan Sabu dan Ekstasi, Hendrik Akui Pasrah Dibui 13 Tahun

Baca juga: Listibiya Gelar Kesenian Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pemajuan Kebudayaan Bali di Era New Normal

“Desa masih butuh waktu untuk melakukan musyawarah dengan masyarakatnya. Nanti dari hasil musyawarah itu lah baru ketahuan, desa apa-apa saja yang menyatakan diri tidak menyalurkan BLT DD gelombang ketiga ini."

"Kalau desa masih punya anggaran, saya rasa BLT pasti disalurkan. Tapi kalau tidak, ya mau bagaimana lagi. Penyaluran ini kami serahkan seluruhnya ke masing-masing desa,” singkatnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved