Corona di Bali
Tabanan Rekrut 100 Tenaga Contact Tracer, Kini Masih Tunggu Petunjuk Pusat untuk Penugasan
"Proses pendaftarannya sudah mulai 4-5 Nopember lalu. Artinya sudah ada 100 nama contact tracer untuk di Tabanan saat ini,"
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan rekrutmen relawan contact tracer (pelacak kontak) per puskesmas melalui Dinas Kesehatan masing-masing.
Di Tabanan telah melakukan rekrutmen 100 contact tracer pada 4 dan 5 Nopember lalu.
Jumlah tersebut akan diperuntukan 20 puskesmas yang ada di Tabanan.
Hal ini dalam rangka penguatan sistem surveilans di tengah kondisi penanganan pandemi.
Baca juga: Dapat Dana dari Pusat, 50 Perempuan di Desa Tigawasa Buleleng Dilatih Buat Kerajinan Bambu
Baca juga: Update Covid-19 Bali, 9 November: Kasus Positif Bertambah 68 Orang, 70 Pasien Sembuh dan 1 Meninggal
Baca juga: Ngaku Nyaman Berhubungan Badan di Makam, Janda dan Duda Kepergok Tak Kenakan Celana
Sehingga nantinya setiap Puskesmas di Tabanan akaan mendapat lima tenaga contact tracing.
Hanya saja saat ini Dinas Kesehatan masih menunggu petunjuk pusat mengenai tugasnya dimulai kapan.
"Proses pendaftarannya sudah mulai 4-5 Nopember lalu. Artinya sudah ada 100 nama contact tracer untuk di Tabanan saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, Senin (9/11/2020) sembari melanjutkan, untuk hasil rekrutmen tersebut sudah diumumkan langsung melalui website Dinas Kesehatan Tabanan.
Dia menyebutkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi peserta sebelum mendaftar.
Diantaranya seperti lulusan Diploma III Bidang Kesehatan, sehat jasmani dan rohani, bisa mengoperasikan aplikasi di ponsel, mengikuti pelatihan yang akan diberikan Satgas, serta memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik.
Ada 100 tenaga tambahan contact tracer yang sudah direkrut.
Jumlah tersebut disesuaikan dengan kuota puskesmas yang ada di Tabanan.
"Di Tabanan ada 20 Puskesmas. Sehingga setiap puskesmas nanti akan dibantu lima orang tenaga contact tracer," sebutnya.
Disinggung mengenai kapan mulai bertugas, Suratmika saat ini masih menunggu petunjuk dari Pemerintah Pusat. Yang jelas, nanti ada pelatihan sesuai dengan materi yang diberikan Satgas.
Pelatihan difokuskan terhadap cara untuk melakukan contact tracing Covid-19.
Baca juga: Kenang Eks Kiper Persija Jakarta Daryono, Begini Kata Pelatih dan Pemain BU, Kasihan Anak & Istrinya
Baca juga: 3 Zodiak Kurang Beruntung Minggu Ini 9-15 November 2020, Libra Merasa Tersesat
Baca juga: Pria 41 Tahun Bujuk Pelajar SMP di Baturiti, Kenalan Online, Mengaku Duda dan Setubuhi Korban 7 Kali
Kemudian data tersebut nantinya akan dimasukan secara online melalui aplikasi.
"Tapi kami masih menunggu keputusan dan petunjuk dari pusat mengenai bagaimana bentuk pelatihan dan upahnya nanti.
Tapi saat ini sudah 100 tenaga contact tracing yang direkrut sesuai dengan kuota Puskesmas yang ada. Jadi tinggal menunggu proses lebih lanjut," tandasnya.(*)