Satpol PP Denpasar Tertibkan PKL dan Pengamen di Jalan Diponegoro, Lakukan Pendekatan Humanis
Satuan Petugas Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar menertibkan sejumlah Pedagang Kaki Lima dan Pengamen di kawasan Jalan Diponegoro, Kota Denpasar,
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Satuan Petugas Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar menertibkan sejumlah Pedagang Kaki Lima dan Pengamen di kawasan Jalan Diponegoro, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (13/11/2020).
Petugas Satpol PP mendatangi mereka dan memberikan pembinaan terkait Peraturan Daerah.
Seorang pengamen yang mencoba kabur berhasil diamankan oleh petugas.
Baca juga: Bupati Artha Bantu Enam Warganya di Kecamatan Jembrana
Baca juga: Uji Coba Bus Listrik Gratis di Denpasar, Penumpang Capai 15 Orang Per Hari
Baca juga: Libur hingga Batas yang Belum Ditentukan, Pemain Bali United Pilih Gabung di Tim Lokal Bali
"Kami melakukan penertiban pedagang kaki lima dan pengamen di Jalan Diponegoro. Pengamen ada 1 orang dan pedagangnya ada 5 orang, pengamen mencoba kabur, berhasil diamankan," kata Dewa kepada Tribun Bali
Para pedagang tersebut hanya dimintai identitasnya, Satpol PP tidak menyita dagangan mereka, penertiban dilakukan secara humanis.
"Kami cuma minta identitas untuk pendataan, kami tidak menyita dagangan mereka, penindakan secara humanis," ujarnya.
Baca juga: Warga Tebongkang Ubud yang Terinfeksi Covid-19 Bertambah Lagi, Ratusan Warga Akan Di-swab
Baca juga: Sang Paman Bongkar Pengaruh Buruk Lionel Messi pada Anjloknya Performa Antoine Griezmann
Baca juga: Kuasai 25 Paket Sabu Siap Edar, Heru Purwanto Pasrah Dibui 12 Tahun
Sementara, seorang pengamen yang mencoba kabur berhasil diamankan dan telah dikoordinasikan dengan Satpol PP wilayah Jembrana dan Banyuwangi serta Dinas Sosial untuk dipulangkan ke daerah asal.
"Pengamen kita periksa pulangkan ke daerah asal, kita kerjasamakan dengan Dinas Sosial," jelasnya.
Dewa mengaku banyak keluhan masyarakat terkait keberadaan pengamen dan pengemis di wilayah Kota Denpasar.
Baca juga: Ciptakan Situasi Kondusif, Jajaran Polres Badung Gelar Apel Pasukan di Terminal Tipe A Mengwi
Baca juga: Joe Biden Dikabarkan Sudah Berbicara dengan Paus Fransiskus Setelah Terpilih Jadi Presiden AS
Baca juga: Melanggar Prokes, 15 Orang Didenda Rp.100 Ribu dalam Operasi Yustisi Covid-19 di Pemecutan Kaja
Pihaknya bakal terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap gelandangan, pengemis, pengamen hingga pengasong.
Diakuinya, pihaknya kerap kucing-kucingan dengan para pengamen saat petugas Satpol PP patroli mobile.
"Keluhan masyarakat banyak pengemis atau pengamen bermunculan. Kita pantau pengamen yang nakal, tidak terima jika tidak diberi uang, jangan sampai meresahkan masyarakat, kita gencarkan pemantauan. Kalau kentara biasanya mereka kabur duluan kucing-kucingan," bebernya.
Baca juga: RESMI - Paulo Dybala Dicoret dari Timnas Argentina karena Masalah Alat Vital
Baca juga: Pemda Karangasem Akan Dapat Bantuan Mesin PCR
Oleh sebab itu, Satpol PP belajar dari pengalaman dengan memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan, kini Satpol PP menempatkan petugas berpakaian preman untuk mengawasi mereka.
"Kita terapkan strategi tidak hanya petugas berseragam tapi juga berpakaian preman, kita belajar dari situasi kondisi yang ada di lapangan, kita juga tidak ingin mereka asal kabur, bisa mencelakakan diri mereka sendiri, kita dekati secara humanis," ucapnya.