PLN Peduli Bantu Gerakkan Usaha Crafting di Desa Sidetapa, Ini Harapan Kepala Desa Sidetapa

PLN Peduli dalam memberikan bantuan untuk menggerakkan usaha crafting di Banjar Dinas Bantas, Desa Sidetapa

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Para pengrajin bambu di Banjar Dinas Bantas, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Saat ini, bisnis crafting atau kerajinan mulai banyak dilirik oleh anak muda. 

Sebab bisnis crafting diyakini lebih menjanjikan. 

Hal ini kemudian dipandang perlu oleh PLN Peduli dalam memberikan bantuan untuk menggerakkan usaha crafting di Banjar Dinas Bantas, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.

Desa Sidetapa sendiri memang dikenal dengan produk kerajinan anyaman bambunya.

Baca juga: Ratusan Ruas Jalan dan Bangunan di Bangli Belum Tersertifikat

Baca juga: 5 Ribu KK di Sumbawa Belum dapat Akses Listrik, Anggota DPR RI Angkat Bicara

Baca juga: Antisipasi Kerusuhan Sidang Putusan Jerinx, Kerahkan 240 Personil

Bahkan sebagian besar masyarakat Desa Sidetapa setiap harinya bekerja sebagai pengrajin, baik produksi kerajinan anyaman bambu lokal maupun anyaman bambu kreatif. 

Bagi masyarakat Sidetapa bergelut dengan bambu adalah satu hal yang sangat menyenangkan, maka tidak heran bila banyak masyarakatnya yang lihai menyulap bambu menjadi barang yang indah dan unik. 

Rata-rata masyarakat di Desa ini masih kerja home industri, dengan pengerjaan manual tanpa peralatan yang canggih. 

Dari sinilah PLN Peduli merangkul masyarakat Sidetapa dengan memberikan sebuah ide usaha crafting yang kemudian oleh Komang Rena, Wayan Ariawan, Putu Sudi Karya menggagas kelompok usaha yang diberi nama Corner Bamboo Handicraft yang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2020 lalu. 

Saat ini, kelompok usaha tersebut beranggotakan 40 orang. 

Tak hanya sebuah ide saja yang diberikan, akan tetapi, PLN Peduli memberikan bantuan dana sebesar Rp. 80 juta di tahun 2020 ini.

Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk pembelian alat-alat kerajinan, penataan showroom artshop, pembelian bahan baku, pembelian kursi, meja, sound system, LCD Proyektor untuk penunjang sarana dan prasarana pelatihan, baik desain maupun motif yang akan di produksi.

"Bantuan ini kami persembahkan kepada masyarakat Sidetapa untuk memiliki fasilitas produksi peralatan kerja yang memadai, serta memiliki tempat pemajangan produk atau artshop untuk hasil produksi barang. Selain itu juga agar dapat menciptakan tenaga kerja untuk pembuatan produk-produk baru yang telah di pasarkan, serta mampu bersaing dengan produksi pengrajin lainnya,"  ujar Manajer Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali pada Kamis (19/11/2020).

Menurutnya, usaha crafting ini berhasil meraup keuntungan yang cukup besar.

Total keuntungan selama berproduksi pada tanggal 1 Oktober sampai tanggal 21 Oktober adalah sebesar Rp. 4.600.000 dan terjadi peningkatan karena produk kerajinan yang dihasilkan sekarang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum ada pendampingan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved