PDAM Denpasar Alami Gangguan karena Air Tukad Ayung Mengecil dan Keruh, 10 Ribu Pelanggan Kena Imbas
Pengaliran air ke wilayah yang berada di dua kecamatan di Denpasar yakni Denpasar Barat dan Denpasar Timur pun terganggu.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar atau PDAM Kota Denpasar kembali mengalami gangguan.
Hal ini diakibatkan oleh pengolahan air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung mengalami gangguan.
Pengaliran air ke wilayah yang berada di dua kecamatan di Denpasar yakni Denpasar Barat dan Denpasar Timur pun terganggu.
Akibatnya, dari dua kecamatan tersebut, sebanyak 10.000 pelanggan mengalami gangguan dari 90.000 total pelanggan Perumda seluruh Kota Denpasar.
Baca juga: Rapat TAPD Badung Sempat Diskors, Banggar DPRD Protes Tak Terima Data RAPBD 2021
Baca juga: Cerita Ni Kadek Sundari Tekuni Menenun Kain Cepuk Rangrang, Motif Loreng Banyak Dipesan Prajurit TNI
Baca juga: Sederet Prestasi Gemilang Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang Kini Pimpin Kodam IX/Udayana
"Kami juga memohon permakluman masyarakat dengan kondisi ini. Kami juga tidak ingin hal seperti ini terjadi. Tapi kami tetap berupaya untuk melakukan perbaikan secepatnya," kata Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, IB Gede Arsana, Senin (23/11/2020).
Penyebab mengecil dan keruhnya air ini dikarenakan air di Tukad Ayung mengecil dengan tingkat kekeruhan tinggi sehingga menyebabkan sulit untuk melakukan produksi.
Kekeruhan air saat ini mencapai 5.000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) sedangkan untuk bisa diolah secara normal biasanya hanya tingkat kekeruhan 1.000 NTU.
“Ini sudah terjadi dari dua minggu lalu dan sekarang masih mengalami kendala karena air Tukad Ayung mengecil dengan tingkat kekeruhan tinggi yang menyebabkan adanya sedimentasi," katanya.
Arsana mengatakan, air di Tukad Ayung biasanya mengalami banjir bandang saat musim penghujan ini.
Namun kenyataannya sekarang malah semakin mengecil.
Ia mengatakan hal ini kemungkinan disebabkan oleh proyek Bendungan Sidan di hulu sungai.
“Dampaknya, air ke hilir menjadi lebih kecil dan cenderung lebih keruh dari biasanya,” katanya.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk dilakukan pengerukan.
Namun, BWS mengatakan masih memerlukan waktu untuk memasukan alat berat ke Tukad Ayung.
Baca juga: Sertijab Komandan Paspampres Dipimpin Panglima TNI, Mayjen Maruli Kini Jabat Pangdam IX/Udayana
Baca juga: 6 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan, Mulai Diere Sampai Kencing Tikus
Baca juga: Ayu Carla Tewas Dibantai di Hotel, Keluarga Tegaskan Nyawa Bayar Nyawa