Rapat TAPD Badung Sempat Diskors, Banggar DPRD Protes Tak Terima Data RAPBD 2021

Pada rapat tersebut beberapa anggota DPRD Badung sempat memanas lantaran memandang TAPD tidak menghormati lembaga dewan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Pjs Bupati Ketut Lihadnyana (tengah) didampingi Sekda saat rapat TAPD di Gedung DPRD Badung, Senin (23/11/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA –  Pemerintah Kabupaten Badung Senin (23/11/2020) melaksanakan rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Rapat dengan agenda pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2021 itu pun dilakukan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD di Kantor DPRD Badung.

Pada rapat tersebut beberapa anggota DPRD Badung sempat memanas lantaran memandang TAPD tidak menghormati lembaga dewan.

Pasalnya saat rapat dewan tidak diberikan data RAPBD Tahun 2021.

Baca juga: Cerita Ni Kadek Sundari Tekuni Menenun Kain Cepuk Rangrang, Motif Loreng Banyak Dipesan Prajurit TNI

Baca juga: Sederet Prestasi Gemilang Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang Kini Pimpin Kodam IX/Udayana

Baca juga: Sertijab Komandan Paspampres Dipimpin Panglima TNI, Mayjen Maruli Kini Jabat Pangdam IX/Udayana

Selain itu pula, yang membuat jajaran dewan Badung memanas lantaran dana hibah dan pokok-pokok pikiran (Pokir) dewan yang tidak cair tahun 2020 kembali alias tidak jelas dalam rancangan APBD 2021.

Dewan Badung pun protes terhadap TAPD Kabupaten Badung.

Rapat sendiri dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Badung I Wayan Suyasa dan dihadiri langsung oleh Pjs Bupati Badung I Ketut Lihadnyana dan Sekda I Wayan Adi Arnawa.

 Turut hadir anggota Banggar Dewan, Kepala Bappeda Wira Dharmajaya, Kepala Bapenda Made Sutama dan tim dari eksekutif.

Pada kesempatan itu Wakil Ketua I DPRD Badung I Wayan Suyasa mengaku kaget, lantaran anggota dewan tidak diberikan data terbaru soal rancangan APBD 2021.

Sementara data yang dipegang anggota dewan berbeda dengan data yang dibaca Pjs Bupati Badung.

“Kami bingung kok yang Pjs baca (data ringkasan APBD 2021) dengan data yang kami pegang beda?,” Kata Suyasa usai Pjs Bupati Membacakan Rancangan APBD 202.

Politisi Partai Golkar itu pun mengaku kecewa lantaran data yang mesti dibahas dewan justru pihaknya tidak tahu.

 “Sebelum rapat mestinya data itu dibagikan ke kami. Ingat tugas budgeting dan legislasi itu di dewan. Tugas kami yang membahas APBD, kok itu (data) disembunyikan,” tegasnya kembali

Suyasa menambahkan bahwa selain tidak diberikan materi terbaru terkait APBD 2021, pihaknya juga mempertanyakan ‘nasib” hibah dan pokok-pokok pikiran (pokir) dewan tahun 2020.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Resmi Jabat Pangdam IX/Udayana,Sertijab Dipimpin Kasad

Baca juga: Ayu Carla Tewas Dibantai di Hotel, Keluarga Tegaskan Nyawa Bayar Nyawa

Baca juga: Polri Siap Gelar Operasi Besar di Papua Jelang HUT OPM 1 Desember Mendatang

Pasalnya, jatah hibah dan pokirnya sendiri tak satupun ada yang cair.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved